Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Penjualan LMPV Masih Melempem

Menuju akhir tahun penjualan secara wholesales per bulan mobil segmen low multi purpose vehicle terus melandai. Pasar mobil Sejuta Umat belum kembali trengginas

Bisnis.com, JAKRTA-Menuju akhir tahun penjualan secara wholesales per bulan mobil segmen low multi purpose vehicle terus melandai. Pasar mobil ‘Sejuta Umat’ belum kembali trengginas.

Padahal, beberapa produk baru yang menjadi tulang punggung penjualan di segmen tersebut dihadirkan untuk menghiasi pasar di semester kedua tahun ini. Diharapkan dapat menggenjot penjualan hingga tutup tahun.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atawa Gaikindo mencatat, pada paruh pertama tahun ini penjualan mobil segmen low multi purpose vehicle aliasLMPV menapak jumlah 127.121 unit. Jika dirata-ratakan per bulannya terjual 21.187 unit.

Pada periode itu penjualan terbanyak terjadi pada Januari dengan raihan 25.521 unit. Sedangkan penjualan terendah diperoleh pada bulan kelima dengan raihan hanya 17.732 unit. Memasuki semester kedua tahun ini pasar LMPV sempat anjlok dengan capaian 10.440 pada Juli.

Meski demikian, sepanjang semester kedua tahun ini raihannya boleh dikata lebih baik dari enam bulan pertama 2015. Pada Juli-November 2015 penjualan LMPV sudah menapak 115.861 unit atau rata-rata terjual per bulan sebanyak 23.172 unit.

Menilik penjulannya per bulan, pada Agustus angkanya tumbuh pesat menjadi 30.792 unit. Bulan berikutnya melandai dengan jumlah penjualan hanya 27.878 unit. Pada Oktober penjualan kembali turun dengan total pencapaian 24.789 unit

Bulan lalu jumlah LMPV yang terlego kembali merosot menjadi 21.962 unit. Dari informasi yang Bisnis himpun,  memasuki enam bulan kedua tahun ini penjualan secara wholesales diakui pelaku usaha tergenjotproduk anyar yaitu Suzuki Ertiga, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

Di sisi lain, pasokan ke diler tak berbanding lurus dengan daya beli masyarakat yang masih terganggu pelambatan ekonomi. Maklum saja, meski pasarnya menjadi yang terbesar dibandingkan segmen lain, daya beli konsumen LMPV rentan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Adapun untuk total penjualan LMPV pada Januari-November 2015 baru menapak 242.982 unit. Jumlah itu menjadi yang terendah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada periode yang sama tahun lalu pencapaiannya sebanyak 341.840 unit sedangkan pada sebelas bulan di 2013 mencapai 351.892 unit.

Perihal tersebut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengomentari wajar jika LMPV dalam kurun waktu dua tahun terakhir secara kuantitas menurun. LMPV sebagai representasi pasar dominan akan ikut turun mengikuti total pasar yang melandai dalam dua tahun terakhir karena pelambatan ekonomi.

Gaikindo mencatat, total pasar pada 2013 mencapai 1,229 juta unit. Tahun lalu merosot menjadi 1,208 juta unit. Sedangkan tahun ini diproyeksikan hanya 1 juta unit.

Samulo melanjutkan, kontribusi LMPV pun turun karena dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir banyak produk di segmen baru sehingga konsumen disajikan banyak pilihan.

“Semakin ramai pemainnya dan perbandingan harga per segmen cukup dekat, ada konsumen yang pindah ke segmen lain. Perpindahan dari satu segmen ke segmen lain biasanya tidak banyak tapi kalau alternatif pilihan kendaraannya banyak yang pindah bisa banyak juga,” terangnya, Rabu (16/12).

Meski demikian, pihaknya optimistis masih bisa mendominasi pasar. Pada sebelas bulan di tahun ini Avanza dengan sokongan produk terbarunya sudah terjual 125.506 unit atau mendominasi pasar LMPV dengan raihan pangsa 51,6%.

Dalam kesempatan berbeda Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy menyebut, memang ada kecenderungan konsumen berpindah segmen saat ditawari banyak pilihan produk dari segmen berbeda oleh agen pemegang merek (APM).

Bahkan dia menilai tahun depan LMPV akan kembali sedikit tergeser olah segmen sport utility vehicle (SUV) dan low SUV. Terlebih pihaknya pada 2016 akan secara resmi memasarkan produk baru BR-V yang diklaim dapat ‘mengganggu’ pasar LMPV.

“Pasar paling besar tetap akan dikuasai LMPV, tapi mungkin nanti LSUV dan SUV menurut kami akan meningkat juga,” ujarnya.

Dia melanjutkan, LMPV yang terbesar karena mayoritas konsumen otomotif di Tanah Air didominasi dengan tingkat daya beli kendaraan mobil ‘kelas medium’. Menurutnya, pasar mobil tersebut akan terus berkembang sehingga HPM pun menyasar perkembangan konsumen ‘kelas medium’ dengan gencar membuka jaringan ke penjuru daerah.

“Mobil medium seperti Mobilio penyebaran ke kota yang lebih kecil penting sehingga kami harus punya outlet 3 S. Tahun ini jaringan kami 110 dan pada 2016 harapannya akan menjadi 200 outlet,” ucapnya.

Adapun penjualan LMPV andalan Honda yaitu Mobilio pada Januari-November 2015 mencapai 23.913 unit. Dengan raihan tersebut HPM menguasai pangsa pasar LMPV sebesar 9,8%.

Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, meski penjualan LMPV menyusut segmen tersebut akan tetap emndominasi pasar mobil Tanah Air.

“Terutama yg kelas 1.0 l hingga 1.5 liter itu kelas yang paling besar. Meski jumlahnya turun tetap yang paling besar” katanya.

Menurut dia hal itu tak terlepas dari harga yang merepresentasikan mayoritas konsumen mobil Indonesia. Selain itu dari multifungsinya. “Masyarakat kita kan masih pilih seven seater,” tandasnya.

Adapun penjualan Xenia dengan ditopang produk barunya pada periode Januari-November menapak jumlah 33.440 unit. Dengan raihan itu ADM menguasai pangsa pasar LMPV sebesar 13,76%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler