Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sepeda Motor Stabil Di Angka 23.000 Unit

Total ekspor sepeda motor dalam bentuk utuh pada November mencapai 29.384 unit naik dari Oktober yang hanya 23.843 unit, raihan itu sekaligus memantapkan kendaraan roda dua yang dilempar ke pasar global selalu di atas 23.000 unit dalam lima bulan terakhir
Total ekspor sepeda motor dalam bentuk utuh pada November mencapai 29.384 unit./Bisnis.com
Total ekspor sepeda motor dalam bentuk utuh pada November mencapai 29.384 unit./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Total ekspor sepeda motor dalam bentuk utuh pada November mencapai 29.384 unit naik dari Oktober  yang hanya 23.843 unit, raihan itu sekaligus memantapkan kendaraan roda dua yang dilempar ke pasar global selalu di atas 23.000 unit dalam lima bulan terakhir.

Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), memasuki semester pertama tahun ini jumlah ekspor sepeda motor bisa dikatakan moncer. Pada paruh pertama 2015 raihannya mencapai 82.475 unit, atau rerata pencapaian per bulan sebanyak 13.746 unit.

Adapun pada periode tersebut jumlah ekspor terbanyak tarjadi pada Maret dengan pencapaian 16.016 unit. Memasuki semester II/2015 angka ekspor kembali melejit dengan raihan 17.407 unit pada Juli. Selepas itu, jumlahnya tak kurang dari 23.000 unit.

Rinciannya, pada Agustus sebanyak 23.908 unit dan September 29.125 unit. Meski pada Oktober angkanya sempat melandai, pencapaian pada November merupakan yang terbanyak sepanjang sebelas bulan di tahun ini. Sehingga pada Januari-November 2015 ekspor telah mencapai 206.142 unit

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menyebut, ekspor sangat tergantung masing-masing prinsipal. Tahun ini dinilainya sebagai innitial order di mana masing-masing pabrikan mendapat kesempatan ‘melempar’ produk andalannya ke pasar global.

Pada tahun-tahun sebelumnya, ekspor memang belum menjadi prioritas. AISI mencatat pada 2014 jumlahnya hanya 36.873 unit sedangkan pada 2013 angkanya hanya menapak 26.010 pada periode yang sama.

Pihaknya berharap, tahun depan pasar ekspor bisa dipertahankan menanjak dengan asumsi produk Indonesia diterima di pasar global.

“Kita tahun ini banyak yang innitial order. Tahun ini promosinya mencoba dulu harapannya produknya bisa diterima supaya ada repeat order tahun depan,” katanya kepada Bisnis, Minggu (13/12).

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengamini Sigit bahwa peningkatan angka ekspor tahun ini sangat bergantung pada prinsipal. Dia menyebut, pabrik Kawasaki di Indonesia sebenarnya memiliki tujuan utama untuk memenuhi pasar domestik.

Akan tetapi, ada produk-produk yang dibuat di pabrik KMI di Tanah Air yang ternyata dapat memasok kebutuhan permintaan di pasar global.

“Pabrik KMI di Cikarang sebenarnya utamanya untuk pasar domestik. Tapi memang ada beberapa produk yang basis produksinya di Indonesia sehingga kami harus berbagi produk dengan negara lain,” katanya kepada Bisnis dalam kesempatan berbeda.

Dia mencorntohkan Kawasaki KLX di ekspor ke negara-negara anggota Asean. Sedangkan Kawasaki RR Mono selain dikirim ke negara di kawasan Asia Tenggara dijual juga di Eropa. Untuk pasar Amerika Utara KMI ‘melempar’ produk Ninja 250 SL.

Adapun ekspor KMI pada Januari-November 2015 mencapai 8.557 unit. Jumlah itu naik dibandingkan periode yang sama pada 2014 dan 2013 yang masing-masing hanya  4.500 unit dan 1.908 unit.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan,  ekspor sepeda motor menanjak pada paruh kedua tak terlepas dari kinerja pihaknya yang baru memulai eskpor dalam jumlah yang relatif besar pada Juni 2015.

“Kami mulai bulan Juni tahun ini sebelumnya hanya ke Timor Timur [melanjutkan penjualan sebelum disintegrasi. Pada Juni dinulai dengan Honda Beat ke Filipina sekarang ditambah baru mulai ekspor Sonic ke negara yang sama,” ujarnya.

Jumlah ekspor AHM sendiri pada sebelas bulan di tahun ini sudah mencapai 22.065 unit. Pada periode yang sama tahun lalu jumlahnya hanya 3.961 unit dan pada kurun waktu yang sama pada 2013 hanya 3.497 unit.

Melihat capaian ekspor sepanjang tahun ini, Margono optimistis tahun depan dapat meningkatkan jumlah sepeda motor Honda yang dilempar ke pasar global. Alsannya, pada 2016 AHM akan melakukan ekspor dalam jumlah besar secara full year.

Selain itu, tahun depan ada kemungkinan pihaknya memperluas pasar selain ke Filipina.

“Tahun ini ekspor kami paling 20.000-25.000 unit. Tahun depan asar bisa lebih tinggi ada kemungkinan negara tujuan ekspor baru tapi masih study,” terangnya.

Sementara itu, pada Januari-November 2015 Yamaha mampu mengekspor hingga 137.000 unit dan menjadi yang terbesar. Sedangkan Suzuki dan TVS masing-masing 23.830 unit dan 14.690 unit. Jumlah tersebut naik dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu Yamaha 16.740 unit, Suzuki 65 unit dan TVS 11.607 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler