Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TMMIN Optimistis Ekspor 175.000 Unit Tahun Ini

Manajemen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia tahun ini optimistis dapat mengekspor hingga 175.000 unit mobil, naik dari capaian tahun lalu yang hanya sekitar 160.000 unit
All New Toyota Innova/toyota.astra.co.id
All New Toyota Innova/toyota.astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA— Manajemen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia tahun ini optimistis dapat mengekspor hingga 175.000 unit mobil, naik dari capaian tahun lalu yang hanya sekitar 160.000 unit.

“Secara total kami estimasinya masih 175.000 unit tahun ini untuk brand Toyota,” kata Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas, Senin (16/11/2015)

Di sisi lain, meski tidak dikatakan secara gamblang capaian ekspor TMMIN pada Januari-Oktober 2015 meningkat digit ganda yaitu di atas 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. TMMIN memang belum merilis data ekspor terbaru, namun sebagai gambaran pencapaian pada periode Januari –Agustus 2015 sudah sebanyak 122.000 unit.

Ketika ditanyai target ekspor TMMIN tahun depan, menurutnya hal tersebut belum diputuskan pihaknya. Dia menybut masih sulit menargetkan ekspor tahun depan karena kondisi ekonomi di beberapa negara tujuan belum stabil akibat terpengaruh pelambatan ekonomi global.

“Belum tahu karena situasi ekonomi global kondisinya masih menurun. Tergantung situasi yang ada di Timur Tengah dan juga beberapa negara lain,” katanya.

Di sisi lain, pihaknya berencana memperluas pasar ekspor baru yaitu negara-negara di kawasan Afrika Utara, dan Oceania. Saat ini, pasar ekspor terbesar TMMIN adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah dengan persentase kontribusi hingga 70%.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menjadi yang paling dominan. Sisanya, tujuan ekspor TMMIN adalah negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Amerika Latin, dan sebagian Afrika.

Menurut Made selain dapat memperluas ekspor di luar kawasan tersebut, membuka pasar baru di kawasan Oceania dan Afrika Utara dapat menutupi pelemahan pasar di negara lainnya. Dia mencontohkan, ekonomi dunia yang tidak stabil mengganggu pasar di Timur Tengah.

Terlebih di negara-negara di kawasan itu perekonomian ditopang sumber daya minyak bumi yang terpukul pelambatan ekonomi dunia.“Dengan melihat tren ke depan kami akan mempertahankan pasar Timur Tengah dan juga memperluas pasar ke kawasan lain seperti Afrika Utara, Oceania dan termasuk Amerika Latin yang belum digarap,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler