Bisnis.com, JAKARTA—PT Garansindo Inter Global akan mengoptimalkan sisa akhir tahun ini untuk menggenjot penjualan melalui ajang pameran otomotif maupun eksebisi di pusat perbelanjaan di kota-kota besar.
Menurut Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global Ahmad Rieva Muchsin, dalam kondisi pelambatan ekonomi yang membuat penjualan mobil menurun ajang pameran otomotif dan eksebisi di pusat perbelanjaan adalah salah satu strategi efektif bagi pihaknya untuk mendongkrak penjualan.
Selain Jakarta, Rieva menyebut Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan kontribusi penjualan mobil terbesar di Indonesia yang disasar untuk melakukan eksebisi. Pekan lalu pihaknya pun menikuti Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2015.
Dari informasi yang Bisnis himpun, pelaku usaha memperkirakan Surabaya berkontribusi sekitar 13% terhadap total penjualan mobil di Indonesia. Dia mengatakan, di Surabaya Garansindo pun menyasar konsumen instansi sebagai kendaraan operasional bagi pebisnis-pebisnis dari luar negeri.
Garansindo yang memasarkan mobil mewah seperti Jeep, Chrysler, Alfa Romeo, Dodge dan Fiat memang menyasar konsumen kelas atas.
“Dengan pameran maupun end of year di pusat perbelanjaan di kota-kota besar bisa mendongkrak penjualan dikondisi seperti saat ini,” katanya kepada Bisnis, Senin (9/11).
Adapun eksebisi di pusat-pusat perbelanjaan besar diakui Rieva memang sebagai aktifitas regular di setiap akhir tahun yang biasa ditempuh pihaknya pada Desember. Rencananya, melalui acara semacam itu pihaknya akan menawarkan diskon besar bagi konsumen.
Dia mencontohkan, di POS 2015 lalu diskon besar pun sudah dilakukan seperti potongan Rp400 juta untuk Chrysler dari harga Rp2,2 miliar. Pihaknya pun berencana memberikan promo yang merupakan kerjasama dengan pihak tertentu seperti liburan ke luar negeri bagi pembeli mobil yang dipasarkan Garansindo.
“Itu baru rencana tapi sangat mungkin dilakukan joint promotion dengan pihak yang memang menyasar konsumen golongan atas juga diskon yang jumlahnya relative lebih besar dari biasanya,” tuturnya.
Di sisi lain, Rieva tidak terlalu optimistis jika penjualan pada kuartal terakhir tahun ini bisa lebih besar dari periode tiga bulan ketiga pada 2015. Pada kuartal III/2015 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat penjualan Garansindo mencapai 301 unit.
Sepanjang tiga kuartal tahun ini penjualan Garansindo hanya 522 unit. Jumlah itu menurun drastis dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 953 unit.
“Karena daya beli belum baik kondisi ekonomi secara keseluruhan belum menunjukkan tren positif. Banyak paket kebijakan dari pemerintah pun belum akan terasa pengaruhnya di akhir tahun,” jelasnya.
Padahal, lanjut dia, di sepanjang tahun ini pihaknya sudah menawarkan berbagai promo regular seperti uang muka rendah dan bunga cicilan ringan. Sebelumnya, Garansindo memang kesulitan mengahadapi pasar tahun ini.
Pasar kendaraan Garansindo terganggu rupiah yang melemah serta kenaikan PPnBM dan bea masuk mobil sejak tahun tahun lalu.Garansindo menilai, seharusnya pemerintah tidak menaikan PPnBM dan bea masuk karena kebanyakan mobil premium belum diproduksi di Indonesia. Padahal, jika kenaikan PPnBM dan bea masuk tidak terjadi, pasar mobil CBU seperti Garansindo dinilai tidak akan merosot tajam.
Tahun ini untuk menggenjot penjualan Garansindo masih mengandalkan produk Jeep sebagai tulang punggung karena merek asal Amerika Serikat tersebut memiliki konsumen yang loyal di Tanah Air. Sehingga, Jeep pun difokuskan untuk menyasar pecintanya yang tergabung dalam komunitas.