Bisnis.com, TOKYO—Toyota Motor Corp menghabiskan US$1 miliar untuk membentuk sebuah lembaga penelitian yang difokuskan pada kecerdasan buatan dan robotika.
Tempat penelitian yang diberi nama Toyota Research Institute Inc. itu akan beroperasi mulai Januari, berlokasi dekat Stanford University dan Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat.
Gill Pratt, mantan insinyur robotika untuk militer AS yang dipekerjakan Toyota sejak September akan menjabat CEO pada lembaga tersebut.
Kelak pabrikan otomotif terbesar di dunia tersebut ingin meningkatkan perannya dalam mengurangi kecelakaan mobil yang menyebabkan 1,25 juta kematian per tahun di seluruh dunia.
Selain itu, dengan penelitian tersebut akan membuat mengemudi lebih mudah di negara-negara dengan tingkat lansia yang tinggi seperti Jepang dan AS yang merupakan pasar terbesar Toyota.
"Target kami adalah membuat nol angka kematian akibat kecelakaan mobi. "Untuk itu mobil harus benar-benar mengidentifikasi pergerakan pejalan kaki dan mengumpulkan informasi tentang mobil lain di sekitarnya," kata Presiden Toyota Akio Toyoda, dikutip dari Bloomberg, Jumat (6/11/2015).
Pabrikan asal negeri Sakura itu memang memiliki misi untuk memperkenalkan mobil dengan fitur mengemudi otomatis di jalan raya pada 2020.