Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Bebek Menukik Paling Tajam

Penjualan sepeda motor segmen bebek atau underbone pada periode Januari-September 2015 hanya mencapai 653.048 unit, menurun sekitar 46,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1,224 juta unit

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan sepeda motor segmen bebek atau underbone pada periode Januari-September 2015 hanya mencapai 653.048 unit, menurun sekitar 46,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1,224 juta unit.

Merujuk data Aosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penurunan penjualan tersebut menjadi yang terbesar jika dibandingkan dua segmen lainnya yaitu skuter matik (skutik) dan sport. Pada tiga kuartal di tahun ini total penjualan segmen skutik mencapai 3,701 juta unit.

Raihan itu merosot sekitar 7,3% dari kurun waktu yang sama tahun lalu yang menapak jumlah 3,995 juta unit. Adapun penurun penjualan segmen sport pada Janauri-September 2015 mencapai 27,9% karena pada periode tersebut total penjualannya sebanyak 619.414.

Sedangkan pada sembilan bulan di tahun lalu jumlah penjualannya 859.622 unit. Melihat raihan tersebut, penurunan pada segmen bebek melebihi anjloknya total pasar. Sebelumnya, total penjualan pada Januari-September 2015 dari ketiga segmen mencapai 4,974 juta unit.

Jumlah itu menurun sekitar 28,6% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 6,079 juta unit. Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, penurunan terbesar di segmen bebek alias underbone akan semakin mereduksi kontribusi penjualan segmen bebek terhadap total pasar.

Pada Januari-September 2015, kontribusi segmen bebek terhadap total pasar hanya mencapai 13,13%. Sedangkan skutik dan sport kontribusinya terhadap total pasar masing-masing74.42% dan 12,45%.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kontribusi segmen bebek terhadap total pasar sebesar 20,14%. Sedangkan skutik mencapai 65,72% dan sport 14,14%.

“Bebek memang yang paling turun, saya rasa capaian hingga September 2015 [persentase kontribusi] akan bertahan hingga akhir tahun. Bahkan bisa saja matik kontribusinya lebih besar lagi di kisaran 75% hingga 77% dan sisanya diperebutkan bebek dan sport,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/10).

Penjualan segmen bebek dan kontribusinya terhadap total pasar pada Januari-September 2015 pun menjadi yang terkecil setidaknya sejak 2013. Pada tiga kuartal di 2013 total pasar sepeda motor dari ketiga segmen mencapai 5,812 juta unit.

Dari jumlah itu segmen bebek penjualannya mencapai 1,347 juta unit atau berkontribusi sebesar 23,2%. Sedangkan skutik penjualannya mencapai 3,664 juta unit atau memberikan sumbangsih sekitar 63,04% terhadap total pasar. Adapun sepeda motor sport pada masa tersebut terjual 800.652 unit atau setara 13,8% dari total penjualan.

Ditilik dari capaian dalam setahun penuh, pada 2013 total pasar mencapai 7,771 juta unit. dari raihan tersebut kontribusi segmen underbone mencapai 22,8%. Sementara itu, kontribusi segmen skutik dan sport pada tahun tersebut masing-masing mencapai 63,02% dan 14,18%.

Pada tahun lalu total pasar menjejak jumlah 7,908 juta unit. Dari raihan tersebut kontribusi penjualan segmen underbone mencapai 18,68%. Sedangkan skuter matik dan sepeda motor sport masing-masing sebesar 67,33% dan 13,99%.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan, pasar terbesar sepeda motor segmen bebek saat ini terdapat di daerah di luar kota besar. Sepeda motor segmen bebek masih masih banyak digandrungi karena ketangguhannya melewati medan berat jika dibandingkan dengan segmen skutik.

Selain itu, segmen bebek sering pula digunakan sebagai angkutan barang. Di sisi lain, di daerah dengan pasar segmen bebek yang besar, ekonomi banyak tergantung pada sektor komoditas. Seiring pelambatan ekonomi yang terjadi, sektor komoditas ikut terpukul dan mengurangi daya beli terhadap sepeda motor.

Dia pun mengakui jika ada pula faktor perpindahan konsumen dari segmen bebek ke skutik. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan sepeda motor segmen skutik dianggap lebih praktis dibandingkan dengan kedua segmen lainnya.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi senada dengan Sigit. Dia menyebut raihan kontribusi penjualan segmen bebek hingga September tahun ini akan mencerminkan perolehan hingga akhir tahun.

Dia pun mengamini jika lumbung penjualan segmen underbone di daerah banyak yang tergantung pada komoditas dan barang tambang sehingga saat sektor itu terpukul sepeda motor bebek ikut tersungkur.

“Pasar memang berubah, yang paling turun bebek. Konsumen pun banyak yang pindah ke matik dan sport bisa tumbuh karena banyak masayarakat yang pendapatannya naik seiring kelas menengah yang tumbuh,” ujarnya kepada Bisnis dalam kesempatan berbeda

Direktur Pemasarsan PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan, saat ekonomi melambat penurunan penjualan terbanyak terjadi pada produk first entry. Dia menyebut, di Honda sendiri banyak produk sepeda motor bebek merupakan first entry.

“Saya rasa tahun ini bebek kontribusinya turun menjadi 14%, skutik masih bisa di kisaran 70% dan sisanya sport,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler