Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN MOTOR: Pelaku Usaha Pertimbangkan Kenaikan Harga

PT Astra Honda Motor dan PT Kawasaki Motor Indonesia pertimbangkan kenaikan harga dengan mengacu pada nilai tukar rupiah di akhir tahun yang memungkinkan kembali melemah
Ilustrasi./
Ilustrasi./

Bisnis.com, JAKARTA—PT Astra Honda Motor dan PT Kawasaki Motor Indonesia mempertimbangkan kenaikan harga dengan mengacu pada nilai tukar rupiah di akhir tahun yang memungkinkan kembali melemah.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengatakan, terakhir kali pihaknya mengatrol harga yaitu pada Juli lalu dengan kisaran besaran penaikan hingga 5%.

“Kami order ke supplier komponen itu empat bulan sekali dan tergantung kurs saat itu. Kenaikan memang akan terus disesuaikan dengan nilai tukar rupiah tehadap dolar Amerika Serikat tapi besaran kenaikan dijaga di kisaran 3%sampai 5%,” katanya kepada Bisnis, Kamis (22/10/2015).

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan hal serupa. AHM pun harus mempertimbangkan kenaikan harga di akhir tahun jika kondisi dolar kembali melemah. Hal tersebut merupakan hal berat karena menurutnya harus dilakukan saat daya beli konsumen menurun.

Margono mengungkapkan, pihaknya tahun ini sudah melakukan dua kali penaikan harga. Penaikan pertama dilakukan pada awal tahun dengan rata-rata kisaran kenaikan Rp150.000. Kenaikan harga kedua dilakukan pertengahan tahun dengan rata-rata Rp100.000.

“Kami masih pantau fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena ini sangat berpengaruh terhadap ongkos produksi. Komponen seperti baja, plastik masih terpengaruh nilai tukar rupiah karena masih impor,” ujarnya dalam kesemptan berbeda.

Di sisi lain dari segi kuantitas penjualan, Michael berharap pihaknya dapat meraup angka penjualan di kisaran 117.000 unit tahun ini. Jumlah tersebut diturunkan dari target awal yang dipatok tahun ini sekitar 157.000.

Menurut dia, angka hasil revisi tersebut realistis dicapai mengingat penjualan KMI pada periode Januari-September sudah mencapai 99.103 unit atau rata-rata 11.000 unit per bulan. Target hasil revisi tersebut akan mudah dicapai bahkan dilampaui jika KMI mampu mempertahankan penjualan di sisa akhir tahun ini di kisaran rata-rata penjualan tersebut.

Sementara itu, menurut Margono pihaknya berharap dapat mempertahankan penguasaan pangsa pasar yang sudah diraih hingga September 2015 yaitu di kisaran 66% hingga akhir tahun ini. Vesaran pangsa tersebut ingin diraih AHM di tengah sulitnya memperkirakaan besaran volume pasar yang realistis dicapai akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Besaran penguasaan pangsa pasar tersebut, diraih AHM pada periode Januari-September 2015 melalui total penjualan yang sebanyak 3,277 juta unit. Sementara itu pada periode yang sama total pasar sepeda motor di Indonesia mencapai 4,974 juta unit.

 “Ada faktor eksternal yaitu buying power yang turun dan tidak bisa kami kontrol sehingga kami harus tetap fokus pada faktor internal dengan mempertahankan pangsa pasar. Tetunya berharap pada produk-produk baru,” ucapnya.

Sulitnya memperkirakan besaran pangsa pasar yang diraih, lanjut dia, terlihat dari penjualan yang masih menunjukkan grafik yang tidak konsisten menanjak pada kuartal III/2015. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, pada Juli penjualan Honda mencapai titik terendah yaitu 280.197 unit akibat hari efektif kerja yang terpotong libur Lebaran.

Sedangkan pada Agustus angkanya melonjak menjadi 433.080 unit dan menurun kembali pada September yang hanya sebanyak 427.247 unit. Jika dibandingkan dengan capaian pada Januari-September tahun lalu, secara kuantitas penjualan AHM menurun 13,7%.

Selama sembilan bulan pada 2014 total pasar Honda mencapai 3,800 juta unit. Meski demikian, secara pangsa pasar raihan pada kurun waktu tersebut lebih kecil yakni 62,52%. Pangsa pasar tersebut diperoleh dari total pasar sepeda motor yang dicatatkan AISI sebanyak 6,079 juta unit.

Sebelumnya, untuk tahun ini AHM sempat berharap menguasai pangsa pasar hingga 70% sampai akhir 2015. Target tersebut meningkat cukup besar dari raihan pangsa pasar sepanjang 2014 yang mencapai 63,92%.

Untuk mempertahankan pangsa pasar tersebut, Margono mengungkapkan pihaknya berharap pada dorongan produk-produk baru yang diluncurkan sepanjang tahun ini di luar motor besar seperti Sonic 150, CB 150, Vario 150, Vario 110, Beat, dan Scoopy.

Sementara itu, pada Januari-September 2015 penjualan terbanyak Honda disumbangkan Beat Sporty CBS ISS yang sebanyak 1,193 juta unit. Disusul Honda Vario 125 dengan total penjualan sebanyak 450.012 unit.

Margono menambahkan, meski Beat mencatatkan penjualan terbanyak, saat pelambatan ekonomi produk tersebut pun rentan mengalami penurunan terbesar jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Karena produk tersebut first entry yang daya beli konsumennya lebih sensitif,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler