Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN TRUK: September, Mulai Bergeliat

Pasar mobil segmen truk pada September 2015 mencapai 6.704 unit naik sekitar 16,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 5.763 unit
Penjualan truk bergeliat pada September./
Penjualan truk bergeliat pada September./

Bisnis.com, JAKARTA— Pasar mobil segmen truk pada September 2015 mencapai 6.704 unit naik sekitar 16,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 5.763 unit.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) capaian penjualan bulanan tersebut diperoleh dari tiga kelas truk yang berbeda yaitu truk ringan, truk sedang, dan truk berat. Gaikindo pun menyebut penjualan pada Juli hanya 4.146 unit.

Hal tersebut menggambarkan grafik penjualan yang menanjak sepanjang kuartal III tahun ini. Dari informasi yang Bisnis himpun, pelaku usaha mengamini hal itu terjadi karena roda ekonomi mulai sedikit berjalan sepanjang kuartal III/2015.

Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi mengakui penjualan pada Juli menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Di sisi lain dia mengatakan penjualan berangsur membaik pada Agustus dan September.

Yohannes menilai pertumbuhan secara gradual tersebut tak lepas dari proyek-proyek pemerintah yang mulai berjalan. Selain itu dia berpendapat ada sentiment positif dari kalangan pengusaha sebagai konsumen truk terkait kondisi ekonomi di Tanah Air.

“Agustus, September saya lihat memang sedikit membaik dan ada kecenderungan terjadi pula pada Oktober. Ini tak lepas dari bergulirnya proyek-proyek pemerintah yang memutar roda ekonomi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (20/10).

Marketing Division Mitsubishi Fuso Trucks and Bus Corporation (MFTBC) PT KTB Duljatmono mengamini hal tersebut. Akan tetapi menurutnya angka tersebut belum signifikan. Dia menilai penaikan penjualan truk terdorong oleh berjalannya pembangunan infrastruktur di beberapa daerah.

“Naik tipis, betul dan tanda-tanda penaikan masih ada. Selain karena infrstruktur hal ini pun tergerak oleh sektor logistik, di beberapa wilayah konsumsi lebih bergerak,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.

Ketika ditanya terkait pergerakan pasar terjadi akibat terstimulus paket kebijakan ekonomi yang beberapa waktu ke belakang diluncurkan pemerintah dan akan berdampak signifikan di akhir tahun ini, Duljatmono tidak terlalu yakin.

Dia berujar hal tersebut memang menimbulkan sentimen positif, namun di sisi lain hasilnya baru bisa dirasakan tahun depan. Duljatmono malah menyebut, meski pasar sedikit bertumbuh gerakannya tidak akan terasa hingga akhir tahun.

Pasalnya, secara total pasar pada kuartal ketiga tahun ini hanya 16.613 unit. jumlah tersebut tergolong stagnan jika dibandingkan dengan kuartal kedua yang sebanyak 16.876 unit. Bahkan jika dibandingkan dengan kuartal I/2015, pasar pada kuartal ketiga menjadi yang terkecil.

Pada tiga bulan pertama tahun ini total penjualan truk mencapai 24.334 unit. Dia pun menyebut, meski pasar sedikit bergerak di akhir tahun, penurunannya akan tetap menginjak 30% lebih jika dibandingkan tahun lalu.

Hal itu diakui pula oleh Yohannes, dia berujar pasar truk secara total tahun ini masih terpukul pelambatan ekonomi hingga merosot 30% lebih jika dibandingkan tahun lalu. Pada periode Januari-September 2015 saja Gaikindo mencatat total penjualan truk dari semua kelas hanya 59.823 unit.

Jumlah itu meluncur cukup dalam yaitu sekitar 33,35% jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu yang sebanyak 89.762 unit. Adapun dilihat per kelas penurunan cukup tajam terjadi pada truk ringan dan truk sedang.

Pada periode Januari-September 2015 penjualan truk ringan mencapai 46.508 unit. Jumlah itu merosot sekitar 36,5% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 73.221 unit. Sementara itu pada tiga kuartal di tahun ini penjualan truk sedang mencapai 5.809 unit.

Capaian itu menurun sekitar 36,4% dari kurun waktu yang sama tahun lalu yang sebanyak 9.132 unit. Untuk penjualan truk berat, sepanjang sembilan bulan di tahun ini mencapai 5.506 unit. Jumlah tersebut anjlok sekitar 25,7% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 7.409 unit.

 Dalam menghadapi pasar yang belum stabil baik Yohannes maupun Duljatmono mengakui pihaknya gencar menjaga konsumen dengan meningkatkan layanan purna jual. Sebabnya, truk merupakan barang modal dan dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi pelaku usaha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler