Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan pabrikan asal India, Tata, secara wholesales pada kuartal III/2015 hanya 309 unit, atau menurun sekitar 27,3% dibandingkan pada kuartal kedua tahun ini yang mencapai 425 unit.
Penjualan pada kuartal ketiga pun menjadi yang terkecil sepanjang tahun ini. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada tiga bulan pertama tahun ini PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mampu membukukan penjualan hingga 313 unit.
Penurunan tersebut terjadi karena adanya penyesuaian pasokan ke diler. Dengan demikian, penjualan Tata pada periode Januari-September 2015 mencapai 1.047 unit.
Meski demikian Public Relation Manager PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) Kiki Fajar Harianto menyatakan, tahun ini pihaknya membukukan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan pada 2014.
Jumlah raihan pada periode Januari-September tahun ini tersebut melejit sangat tinggi dan sudah melebihi total sepanjang tahun lalu yang sebanyak 914 unit.
Pertumbuhan yang signifikan memang telah diperkirakan Kiki sejak awal tahun ini. Sebabnya, dari tahun lalu Tata berkomitmen untuk mendongkrak penjualan melalui penambahan jaringan.
“Penjualan kami bertumbuh berkat pertumbuhan diler yang berkontribusi meningkatkan animo pada produk unggulan kami. Dengan penambahan jaringan otomatis kami terus memasok produk ke pasar,” katanya kepada Bisnis, Minggu (18/10).
Dia menyebut, perluasaan jaringan yang dilakukan tak lepas dari prinsipal India yang memang sangat tertarik dengan potensi pasar mobil di Indonesia. Di sisi lain, rencana perluasaan jaringan pun tidak terlalu terpengaruh kondisi ekonomi yang kurang stabil.
Pihaknya berencana akan menambah diler resmi yang melayani penjualan, suku cadang dan perawatan sehingga totalnya 25 diler hingga akhir tahun ini. Selain itu Tata pun akan melakukan penambahan workshop menjadi 75 unit dari 54 unit sebagai tempat layanan purna jual di kawasan yang belum tersentuh langsung diler besar.
Saat ini diler dan workshop Tata difokuskan di Sumatera, Jawa dan Bali. Rencananya, tahun depan Tata akan mengembangkan ke kawasan Sulawesi atau Kalimantan secara bertahap.
Di sisi lain pencapaian penjualan Tata pada tahun ini berbanding terbalik dengan total pasar mobil di Tanah Air. Pasalnya, total penjualan mobil di Indonesia sepanjang tahun ini hanya 764.683 unit tau menurun sekitar 18% dari kurun waktu yang sama tahun lalu yang mencapai 932.668 unit.
Sejak dipasarkan pertama kali di Indonesia pada 2013 jajaran produk Tata yang dihadirkan cukup seimbang antara kendaraan komersial dan penumpang. Memasuki tahun ini Tata melihat potensi pasar kendaraan komersial ringan seperti model pikap lebih terjaga saat pelambatan ekonomi.
Sehingga, pabrikan asal India itu tak ragu menyasar porsi yang lebih besar pada kendaraan niaga ringan yang juga diharapkan laris pula di pedesaan. Gaikindo mencatat, dari segi produk penjualan Tata pada Januari-September 2015 didominasi Super Ace di segmen pikap yang mencapai 889 unit.
Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 85% terhadap penjualan pabrikan India sepanjang tahun ini. Sumbangsih terbesar kedua datang dari Tata Vista sebanyak 86 unit, disusul kemudian dengan Tata Aria dan Tata Safari Strome masing-masing 30 unit dan 24 unit.
Sedangkan penjualan segmen truk mencapai 16 unit. Khusus di segmen truk, fokus Tata tahun ini menyasar kebutuhan untuk perkebunan. Pelambatan ekonomi yang mempengaruhi pasar perkebunan tidak terlalu menjadi fokus Tata dalam hal tersebut.
Saat sektor perkebunan terpengaruh pelambatan ekonomi, Tata malah menawarkan efisiensi 15%-20% jika menggunakan truk asal India itu dari kendaraan sekelas di merek lain. Saat ini produk tata didatangkan langsung secara utuh dari negeri asalnya.
Menurut Kiki, jika volume penjualan di Indonesia terus bertumbuh bukan tak mustahil kelak pihaknya membangun pabrik di Tanah Air.
Kiki pun semakin optimistis penjualan dapat kembali meningkat di sisa waktu tahun ini mengingat pada Agustus lalu pihaknya memperkenalkan beberapa produk baru seperti mini pikap Tata Ace CNG, Tata Iris CNG, Tata Xenon XT Double Cabin 4x4, serta truk ringan Tata Ultra 1012.