Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Optimistis Target Penjualan Mobil Tahun Ini Tercapai

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia berencana tidak akan kembali merevisi target total penjualan wholesales mobil tahun ini, karena optimistis jumlah penjualan 950.000 unit hingga 1 juta unit tercapai

Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia berencana tidak akan kembali merevisi target total penjualan wholesales mobil tahun ini, karena optimistis jumlah penjualan 950.000 unit hingga 1 juta unit tercapai.

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan di kisaran 1,2 juta unit tahun ini. Kemudian jumlahnya direvisi menjadi 1,1 juta unit, dan diturunkan kembali mencapai kisaran 950.000 unit hingga 1 juta unit karena pelambatan ekonomi.

Gaikindo pun sempat akan mengkaji lagi target penjualan pada Oktober jika penjualan di bulan sebelumnya tak menunjukkan tren positif. Menurut Sekretaris Umum Gaikindo Noegardjito, pihaknya optimistis dengan target saat ini karena rupiah kembali menguat dan penjualan pada Agustus serta September menunjukkan tren positif.  

“Tetap di 950.000 unit hingga 1 juta unit tahun ini. Karena masyarakat lebih percaya diri terhadap ekonomi dan kemudian juga anggaran pemerintah sudah jalan,” katanya, Kamis (8/10).

Pada September sentimen pasar memang menunjukkan grafik menanjak dari Agustus. Di tataran wholesales pejualan mobil pada September mencapai 92.748 unit atau merangkak sedikit dari Agustus yang mencapai 90.534 unit.

Raihan tersebut kembali menyentuh angka psikologis karena menembus jumlah 90.000 unit. Pasalnya, sejak Maret penjualan tidak pernah menembus jumlah tersebut.

Menurut Noegardjito, jika pemerintah mampu menjaga sentiment pasar tetap positif dia yakin penaikan penjualan akan konsisten terjaga. Apa lagi lanjut dia, jika di paket kebijakan ekonomi berikutnya pemerintah memberikan stimulus yang berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat di sektor otomotif.

Sebabnya, dia menilai ketiga paket kebijakan ekonomi yang ditelurkan pemerintah tidak ada yang langsung menstimulus buying power di pasar otomotif.

“Salah satu yang bisa menstimulus penjualan sektor otomotif adalah suku bunga acuan karena di atas 65% pembelian dari kredit. Sama kebijakan dalam rangka menurunkan inflasi,” ucapnya.

Sementara itu Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia menilai target penjualan di kisaran 950.000 unit merupakan jumlah yang terlalu pesimistis. Dia menilai total penjualan tahun ini bisa di atas angka tersebut jika sentimen pasar bisa dijaga.

Agar hal itu terjadi dia berharap pemerintah bisa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah khususnya terhadap dolar Amerika Serikat sehingga pelaku usaha dapat membuat perencanaan bisnis yang relative stabil.

Di sisi lain dia mengapresiasi usaha pemerintah dengan kebijakan ekonominya. Akan tetapi seperti halnya Noegardjito, dia menilai harus ada paket kebijakan yang langsung berdampak pada peningkatan daya beli seperti penurunan suku bunga.

Hal ini sangat erat kaitannya dengan mayoritas konsumen di segmen gemuk macam low cost green car (LCGC) dan low multi purpose vehicle (LMPV) yang sebagian besar membeli dengan sistem kredit. Menurut dia, untuk menggenjot kembali penjualan mobil, pelaku usaha bisa berharap pada segmen LCGC.

“Karena ini menyasar pasar first buyer yang pindah dari sepeda motor dan mobil bekas, sedangkan pembeliannya hampir 70% leasing, berbeda dengan mobil premium. Jika ingin tumbuh segmen ini memiliki pasar yang sangat menjanjikan,” ucapnya dalam kesempatan berbeda.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy senada dengan Steve, jika angka 950.000 unit sebagai target tahun ini terlalu rendah. Pihaknya masih yakin kisaran penjualan bisa tembus 1 juta unit.

Menurut dia hal ini tak terlepas dari sikap konsumen yang cenderung membeli kendaraan pada akhir tahun sehingga pada paruh kedua setiap tahun penjualan lebih besar dari semester pertama.

“Karena konsumen menunggu diskon akhir tahun yag biasanya ditempuh masing-masing merek untuk menggenjot penjualan. Kami masih optimistis total penjualan mencapai 1 juta unit,” cetusnya kepada Bisnis.

Bagi HPM, tahun ini mengandalkan produk LMPV Mobilio dan HR-V di segmen sport utility vehicle (SUV) untuk menggenjot penjualan. Keduanya merupakan produk yang baru dipasarkan, Mobilio sejak tahun lalu dan HR-V mulai 2015, namun dengan penjualan gemilang.

Sepanjang Januari-September 2015 Mobilio terjual 32.499 unit, disusul kemudian HR-V sebanyak 28.292 unit. Dengan jumlah tersebut, Mobilio berkontribusi sekitar 27,6% sedangkan HR-V sekitar 24% dari total penjualan sebanyak 117.849 unit.

“Produk baru kami sangat kuat sehingga bisa diterima konsumen. Itu menstimulus penjualan karena kebutuhan konsumen Indonesia dari waktu ke waktu semakin berkembang,” tuturnya.

Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengungkapkan, agar pasar dapat kembali bertumbuh pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat. Di sisi lain, kinerja penjualan ADM pada Sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 126.724 unit.

Jumlah tersebut ditopang oleh penjualan Gran Max di segmen kendaraan niaga ringan. Gran Max mencapai penjualan 55.954 unit atau 44,2% dari total penjualan Daihatsu. Kontributor terbesar kedua adalah LMPV Daihatsu Xenia sebanyak 29.146 unit atau 23%. Sedangkan Astra Daihatsu Ayla di kelas LCGC meraih 25.287 unit atau menduduki posisi ketiga dengan kontribusi 20%.

Dia mengungkapkan sejauh ini segmen Gran Max memang cukup diandalkan menopang penjualan. Karena, menurutnya, kelesuan sektor pertambangan dan perkebunan yang merupakan penopang produk komersial truk malah mendongkrak kenaikan dari segmen pikap.

"Konsumen banyak beralih, mereka melihat yang sesuai kapasitasnya untuk niaga," tutur Amelia.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler