Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TMMIN Ingin Terjun Ke Pasar Mobil Berbahan Bakar Gas

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk mengembangkan dan memasarkan mobil dengan bahan bakar gas
Toyota/Ilustrasi
Toyota/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk mengembangkan dan memasarkan mobil dengan bahan bakar gas.

Hal itu dikemukakan Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas kepada Bisnis, Kamis (1/10). Menurutnya, pengembangan mobil berbahan bakar gas merupakan salah satu pilihan paling memungkinkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di Tanah Air.

Menurut Made, rencana pihaknya mengembangkan mobil berbahan bakar gas untuk pasar Indonesia memiliki alasan yang kuat. Pertama, TMMIN melihat pasar yang potensial dengan kemungkinan permintaan yang cukup besar. Kedua, cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia sangat melimpah.

Indonesia merupakan negara dengan kepemilikan cadangan gas terbesar ke-14 di dunia yang setara 103,3 triliun kaki kubik. Meski cadangan gasnya melimpah, konsumsi gas negeri ini tergolong kecil yaitu sekitar 17% dari total energi nasional.

“Kami melihat dari pasar dan permintaannya ada. Dan bahan baku gas banyak bisa bertahan sampai 70 tahun dibandingkan bahan bakar fosil yang sudah impor,” tuturnya.

Dia menyebut, di tataran global Toyota memang sudah memiliki jajaran produk berbahan bakar gas. Made mencontohkan, di Thailand Corolla dan Hilux hadir pula dengan varian berbahan bakar gas. Bahkan di sana, mobil berbahan bakar gas tersebut tidak hanya digunakan sebagai kebutuhan transportasi umum seperti taksi melainkan juga digunakan sektor private.

Di Indonesia, TMMIN memiliki prototype mobil berbahan bakar gas yang direpresentasikan sedan Limo. Kendaraan tersebut saat ini memang menyasar pasar taksi.

Meski demikian, ketika ditanyai terkait rencana kapan akan memproduksi mobil berbahan bakar gas dalam jumlah besar dan mulai memasarkannya, dirinya enggan menjawab lugas. Made mengatakan pihaknya sedang mempelajari lebih lanjut agar sejalan dengan kebutuhan pasar dan kebijakan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler