Bisnis.com, TANGERANG--Astra berharap penguasaan teknologi industri komponen otomotif lokal dapat terdongkrak melalui usaha patungan dengan industri kecil dan menengah (IKM) komponen asal Jepang.
Guna memetik manfaat lebih besar dari keunggulan industri kecil menengah (IKM) komponen otomotif di Jepang, Yayasan Dharma Bakti Astra kembali gelar pertemuan konsultasi bisnis. Acara ini mempertemukan IKM domestik dengan pelaku bisnis dari Prefektur Fukuoka Jepang.
Ketua Yayasan Dharma Bakti Astra F.X. Sri Martono mengatakan melalui joint venture tidak hanya memperdalam struktur industri penunjang otomotif melalui investasi tetapi juga menghasilkan transfer teknologi secara bertahap.
"Dengan joint venture, IKM kita bisa dapat transfer teknologi dan memperluas akses pasar," ucapnya Fukuoka (Japan) - Indonesia Autoparts Makers Business Consultative Session, di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (21/8/2015).
Pertemuan bisnis tersebut dirintis sejak tahun lalu. Martono menyatakan dari sesi konsultasi pada November 2014 belum memuahkan hasil berupa joint venture antar IKM Jepang dan Indonesia.
Diapun mengaku tidak bisa diperkirakan lama waktu yang dibutuhkan untuk penjajakan usaha patungan di industri penunjang otomotif. Salah satu kendala yang kerap mengganjal adalah lemahnya kemampuan permodalan IKM komponen lokal.
"Untuk joint venture seharusnya kemampuan permodalannya seimbang tetapi dari Jepang lebih kuat dan besar," ucapnya.
Dari pertemuan bisnis Fukuoka - Indonesia tahun ini akan diberangkatkan maksimal 15 pelaku IKM komponen ke Jepang. Mereka yang tandang diutamakan perusahaan-perusahaan yang lokal yang sudah menjajaki rencana joint venture setidaknya sejak setahun terakhir.
Sementara IKM komponen asal Negeri Sakura yang datang ke sesi pertemuan konsultasi bisnis di Indonesia hari ini ada sembilan perusahaan. Acara ini menjadi bagian dari Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=184&h=104)
.jpg?w=300&h=221)
