Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Segmen Mobil Ini Mampu Bertahan di Tengah Penurunan Penjualan

Dari sembilan segmen kendaraan penumpang yang ada, tiga diantaranya yaitu hatchback, SUV, dan LSUV mampu bertumbuh di tengah pelambatan ekonomi.nn
Industri otomotif/Bisnis.com
Industri otomotif/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Dari sembilan segmen kendaraan penumpang yang ada, tiga diantaranya yaitu hatchback, SUV, dan LSUV mampu bertumbuh di tengah pelambatan ekonomi.

Namun, merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ketiganya bukan merupakan segmen gemuk, sehingga kontribusinya tak terlalu menolong total pasar mobil setidaknya hingga April 2015.

Menilik data terakhir Gaikindo, penjualan segmen hatchback pada periode Januari-April 2015 mencapai 15.873 unit. Raihan tersebut cukup stabil karena pada periode yang sama tahun lalu penjualannya menapak jumlah 15.216 unit dan sepanjang 2014 sebanyak 56.804 unit.

Segmen sport utility vehicle (SUV) pada empat bulan pertama tahun ini penjualannya mencapai 22.059 unit. Sedangkan pada kurun waktu yang sama tahun lalu jumlahnya mencapai 18.345 unit atau bertumbuh sekitar 20,2%, dan total penjualannya pada 2014 sebanyak 53.829 unit.

Sedangkan segmen low SUV (LSUV) pada Januari-April tahun ini penjualannya tercatat 27.036 unit atau naik sekitar 37,3% dari capaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 19.685 unit. Di sisi lain capaiannya sepanjang 2014 tercatat 55.086 unit.

Dari informasi yang dirangkum Bisnis.com, pelaku usaha mengamini catatan tersebut akan sulit berubah hingga akhir tahun. Artinya, ketiga segmen itu akan bertahan untuk tumbuh di saat enam segmen lainnya mencatatkan total penjualan yang kemungkinan besar merosot.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan, meski penjualan di segmen tersebut kecil, namun daya beli konsumen dinilai relatif kuat sehingga tak terlalu terpengaruh pelambatan ekonomi.

Di sisi lain, setelah tahun lalu segmen low cost green car dipasarkan setahun penuh tidak ada lagi segmen baru yang dinilainya akan membuka pasar. Sehingga, tahun ini pasar mobil cenderung sudah bisa terpetakan kembali dan sulit bergeser.

“Perubahan komposisi karena pergeseran segmen tahun ini tidak ada karena terjadi tahun lalu saat LCGC masih baru. Setiap segmen memiliki kelas konsumennya masing-masing, dan di ketiga segmen itu cenderung kuat,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (2/6/2015).

Dia pun mengakui saat daya beli konsumen di segmen tersebut cenderung kuat, produk baru yang dihadirkan sejak tahun lalu oleh masing-masing pabrikan akan diserap pasar.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengamini Samulo. Menurutnya, di segmen tersebut dihuni oleh konsumen menengah ke atas.

“Segmen tersebut bisa bertahan karena pengaruh daya beli konsumen menengah ke atas yang naik,” ujarnya kepada Bisnis dalam kesempatan berbeda.

Menurutnya, konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke atas tersebut sudah terbiasa oleh kondisi ekonomi melambat yang memang terjadi sejak tahun lalu. Sehingga konsumen tersebut tidak lagi menunda pembelian dan berani mengambil keputusan untuk melakukan transaksi.

Proses wait and see di kalangan konsumen di ketiga segmen tersebut, dinilai pelaku usaha berakhir pada penghujung 2014. Hal ini bisa dilihat dari catatan penjualan ketiga segmen tersebut yang menurun sepanjang 2014 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Gaikindo mencatat pada 2013 penjualan segmen hatchback, SUV, dan LSUV berturut-turut 63.854 unit, 66.179 unit, serta 64.215 unit.

“Selain ada produk baru, konsumen di segmen tersebut tidak terdampak signifikan oleh ekonomi yang tidak stabil,” kata Davy J. Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Menurut Davy, tahun ini kelas konsumen yang terdampak pelambatan ekonomi terbesar berada di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) dan LCGC. Sebabnya, sebagian besar konsumen mobil di Tanah Air daya belinya ada di kisaran harga segmen tersebut.

General Manager Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin mengatakan, di segmen lainnya masih ada pergeseran konsumen. MPV yang terdiri dari tiga kelas yakni low, medium dan high bisa saling mengambil pasar ke bawah saat daya beli menurun.

Pun demikian dengan LCGC yang kehilangan sebagian  first buyer sebagai target utama konsumen yang dibidik. Sehingga LCGC menjadi pilihan kendaraan pelengkap. Hal tersebut bisa dinilai sedikit mengambil pasar city car.

“Yang utama jika konsumennya kuat dan ada produk baru akan mudah diterima pasar,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper