Bisnis.com, BEIJING - General Motors dan mitranya dari China SAIC Motor Corporation berencana memproduksi 120.000 unit kendaraan bermerek "Wuling" seperti minivan dan minitruk di Indonesia mulai 2017.
Pembicaraan tentang memproduksi mobil dari China itu merupakan hasil pertemuan antara Kepala BKPM Franky Sibarani dan jajaran direksi SAIC-GM-Wuling (SGMW), di Qindao, China.
"Mereka juga komitmen untuk mengggunakan kandungan lokal sampai 65%," kata Koordinator Pemasaran Investasi BKPM untuk China M Harri Santoso kepada Antara di Beijing, Sabtu (16/5/2015) seusai pertemuan.
SAIC-GM-Wuling (SGMW) berencana memulai pembangunan pabriknya pada Juli 2015 di Indonesia dan mulai memproduksi kendaraan bernama "Wuling"pada 2017, dengan invetasi US$700 juta.
"Untuk lahan mereka sudah siap bekerja sama dengan Delta Mas, kawasan industri di Cikarang yang dikembangkan Sinar Mas Grup, dengan kebutuhan lahan sekitar 60 hektare," kata Harri.
Dari luas lahan yang diperlukan tersebut, 50% akan digunakan untuk pabrik "Wuling" dan sisa lahan lainnya untuk pemasok Wuling yaitu sekitar 12 perusahaan suku cadang.
"Jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1.500 orang yang bekerja di pabrik dan 1.200 orang untuk supplier-nya, " tutur Harry.
Dia menambahkan SGMW juga akan membuka 40 distributor di seluruh Indonesia. Jenis kendaraan yang akan diproduksi di Indonesia adalah MPV low cost green car (LCGC) dengan merek kendaraan Wuling atau berarti lima berlian.
SAIC-GM-Wuling merupakan perusahaan otomotif joint venture yang didirikan pada 2002 dan berbasis di Liuzhou, Provinsi Guangxi, China. SGMW telah memiliki empat pabrik di China dengan kapasitas produksi dua juta unit kendaraan setiap tahun.
SAIC-GM-Wuling memproduksi berbagai jenis kendaraan minivan dan minitruck bermerek Wuling dan kendaraan penumpang bermerek Baojun. Mobil bermerek Wuling merupakan salah satu kendaraan yang mendapat predikat best value di China.
Standar manufaktur yang digunakan berdasar kepada GM Global Manufacturing Standar. Pada 2014 penjualan kendaraan jenis MPV tercatat sebesar 64,6% dengan penguasaan pasar di China sebesar 45%.
Untuk ekspor, SGMW telah melakukan di lebih dari 50 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, Asia Tengah, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.