Bisnis.com, JAKARTA—Merek kendaraan super mewah Rolls Royce mencatatkan penjualan secara global mencapai 4.063 unit pada 2014, dengan kontribusi penjualan di kawasaan Asia Pasifik termasuk pasar di Indonesia yang mencapai 10% lebih.
Catatan penjualan yang dibukukan oleh pabrikan mobil asal Inggris tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah, sejak merek tersebut dipasarkan 111 tahun yang lalu. Data internal Rolls Royce menyebut, pada 2003 pabrikan tersebut hanya menjual 300 unit kedaraan, pada 2004 penjualannya mencapai 792 unit.
Setahun kemudian meningkat sedikit menjadi 796 unit. Pada 2006 Rolls Royce Motor Cars mencatatkan penjualan 805 unit. Pada 2007 menjadi sejarah baru bagi pabrikan Inggris karena berhasil menembus 1.010 unit.
Setahun kemudian penjualannya mencapai 1.212 unit, pada 2009 penjualannya sempat turun menjadi 1.002 unit. Pada 2010 naik kembali menjadi 2.711 unit, dan sejak itu hingga 2014 penjualannya selalu menanjak. Rincinya, pada 2011 mencapai 3.538 unit, 2012 tercatat 3.575 unit, dan pada 2013 sebanyak 3.630 unit.
Regional Director Asia Pasific Rolls Royce Motor Cars Paul Harris mengatakan kepada Bisnis, pertumbuhan tersebut didorong oleh tingginya permintaan Ghost Series II secara global yang diluncurkan November 2014 lalu.
Selain itu, pertumbuhan penjualan disumbangkan pula oleh produk Wraith, yang membuka pasar baru khususnya konsumen muda bagi Rolls Royce. Produk Phantom pun dinilai Paul menjadi salah satu produk teratas Rolls Royce Motor Cars.
Di sisi lain, personalisasi produk melalui Bespoke pada 2014 menurut Paul sedang berada pada permintaan di level tertinggi. Personalisasi tersebut tergabung dalam Bespoke Collections seperti Waterspeed, Pinnacle Travel and Metropolitan, serta yang dianggap paling unik yaitu Maharaja Phantom Drophead Coupé.
Paul mengatakan, pasar Asia Pasifik sedang dalam kondisi yang prima dengan mencatatkan pertumbuhan hingga digit ganda khususnya di Jepang, Australia, dan Korea. Menurut dia, pertumbuhan terjadi karena investasi pabrikan Inggris tersebut pada tahun lalu dalam pemasaran.
“The Icon Tour menjadi acara public pertama kami yang digelar di Singapura, Jepang, Hong Kong dan Korea. Dan karena berjalan cukup sukses [meningkatkan penjualan] program promosi ini akan dilanjutkan pada 2015,” katanya, Minggu (11/1).
Paul pun melihat pasar Rolls Royce di Indonesia akan berkembang. Dalam hal ini Indonesia memiliki potensi karena menjadi salah satu pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya pemerintahan baru, Paul menilai sentimen pasar secara optimis.
Bahkan pasar otomotif Indonesia dinilainya berpotensi sebagai salah satu yang tercepat pertumbuhannya di dunia. Meski demikian,Paul tak menampik jika pasar Indonesia memiliki tantangan salah satunya PPnBM bagi kendaraan mewah.
“Ada kesempatan pertumbuhan yang besar di sini. Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan stabilitas politik yang lebih baik akan mendorong ekpansi pasar. Akan tetapi bagaimana pun pasar kendaraan mewah di Indonesia memiliki tantangan yaitu adanya pajak yang menaikan harga,” ujarnya.
Namun Paul enggan mengatakan raihan penjualan di Indonesia pada 2014 atau target yang ingin diraih tahun ini. Dia hanya menjawab diplomatis jika pasar Indonesia cukup memuaskan.
Untuk memperluas pasar di Indonesia, Rolls Royce pun tak segan berencana menggarap pasar segmen sport utility vehicle (SUV) jika sesuai dengan visibilitas pabrikan tersebut. Mengingat keragaman pasar dan tantangan seperti infrastruktur yang ada di Indonesia.
Sebagai catatan, pada 2014 pertumbuhan terbesar Rolls Royce di raih di kawasan Amerika Utara sebanyak 30%, Timur Tengah naik 20%, dan Eropa naik 40%. Negara kawasan Eropa dengan pertumbuhan paling tinggi adalah Jerman yang mencapai 30%.
Sementara di kawasan Asia Pasifik, Australia mengalami pertumbuhan 75%, Jepang 60%, dan Korea 20%. Di Timur Tengah pertumbuhan signifikan dicatat oleh Bahrain 50%, Kuwait naik 45%, dan Oman naik 27%. Pasar-pasar yang tengah berkembang seperti Azerbaijan, Kazakhstan dan Vietnam, diklaim menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Meski demikian, pasar Rolls Royce terbesar masih berada di Amerika Serikat, China, Inggris dan Arab Saudi. Sedangkan distributor Rolls-Royce dengan catatan penjualan terbaik pada 2014 diraih oleh Rolls Royce Motor Cars Abu Dhabi.
Untuk mempertahankan dominasi di segmen kendaraan super mewah Rolls Royce telah membuka enam dealership baru selama 2014, termasuk di Mexico City, Calgary di Kanada, dan Gold Coast di Australia. Dengan127 dealership yang kini beroperasi, Rolls Royce merencanakan untuk memperluas ekspansi di tahun 2015.