Bisnis.com, JAKARTA—Setelah mendapatkan surat resmi dari pemerintah terkait perubahan plafon harga pada akhir September lalu, Daihatsu Ayla mengalami kenaikan harga.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan pihaknya sudah mendapatkan restu dari pemerintah untuk menaikkan plafon harga kendaraan low cost green car (LCGC) sebesar 6,6%.
Kenaikan tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan karena mempertimbangkan daya beli konsumen di segmen tersebut. Menurut dia, kenaikan harga berbeda pada setiap varian. Besaran kenaikan harga berkisar Rp2,2 juta hingga Rp4,7 juta.
“Kenaikannya tidak sebesar yang diizinkan pemerintah 6,6%. Saya tidak bisa katakan berapa persen saat ini, karena setiap varian berbeda,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/10/2014).
Dari pantauan Bisnis pada situs www.daihatsu.co.id harga Ayla per satu September 2014 termasuk PKB dan BBN KB adalah varian 1.5 D MT Rp77.750.000, D Plus MT Rp87.150.000, M MT 92.200.000, M Sporty MT Rp105.500.000, M AT Rp.101.200.000, M Sporty AT Rp114.700.000, X MT Rp99.200.000, X Elegant MT Rp106.350.000, X AT Rp108.250.000, dan X Elegant AT Rp115.400.000.
Website yang sama mencantumkan penambahan varian dan harga baru pada produk LCGC Daihatsu tersebut. Varian D MT MI dibanderol Rp79.950.000, D Plus MT MI Rp91.850.000, M MT MI Rp 96.050.000, M Sporty MT MI Rp109.350.000, M AT MI Rp 105.050.000, M Sporty AT MI Rp118.550.000, X MT MI Rp103.400.000, X Elegant MT MI Rp110.050.000, X AT MI Rp112.450.000, X Elegant AT MI 119.100.000, X MT Rp99.200.000, X Elegant MT Rp106.350.000, M Sporty AT 114.700.000, M Sporty MT 105.500.000, D Plus MT Rp87.150.000, X Elegant AT Rp115.400.000, X AT Rp108.250.000, M AT Rp101.200.000, M MT Rp92.200.000, dan varian D MT Rp77.750.000.
Amelia mengatakan, pihaknya menaikan harga disertai penambahan spesifikasi pada beberapa varian. Spesifikasi yang ditambah adalah wiper belakang, eco indicator, multi information display (MID), serta body colour grill stripping.
“Penambahan spesifikasi tidak pada semua varian, tapi pada varian menengah tipe M dan varian tertinggi,” katanya.
Amelia berharap, kenaikan tersebut tidak mengganggu demand. Pihaknya menilai besaran kenaikan masih wajar dan bisa diterima konsumen di segmen LCGC. ADM pun optimistis di sisa 2014 Ayla tetap terjual 3.000 unit per bulan seperti target awal.
“Kami memiliki harga yang masih wajar, apa lagi dengan penambahan fitur. Kami naikan harga tidak sesuai dengan inflasi sebenarnya, sehingga kami harap tidak mempengaruhi demand pada Ayla,” ujarnya.
Sebagai gambaran, Ayla pada periode Januari-September 2014 terjual 32.572 unit. Pada periode tersebut, Ayla berkontribusi 22,9% dari total penjualan ADM yang mencapai 141.915 unit di tataran wholesales.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, dari total pasar LCGC yang mencapai 113.752 unit pada periode Januari-Agustus 2014, Ayla berkontribusi sekitar 26,3%. Persentase tersebut setara 29.898 unit, atau rata-rata terjual 3.737 unit per bulan.
Amelia menambahkan, Ayla keluaran lama tidak dibanderol dengan harga baru. Edisi lama tersebut kini stoknya terbatas, namun dia tidak menyebutkan jumlah unit yang tersisa saat ini.
