Bisnis.com, JAKARTA—Pasar otomotif Indonesia pada Agustus masih lesu. Meski menunjukan tren positif jika dibandingkan dengan raihan Juli, penjualan mobil bulan kedelapan relatif masih kecil.
Pada periode Januari-Agustus penjualan mobil di Tanah Air adalah Januari 103.565, Februari 111.862, Maret 113.096, April 106.056, Mei 97.136, Juni 110.560, Juli 91,395, dan Agustus 96,728 unit.
Menurut Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II/2014 yang tidak mencapai target. Kenaikan yang dipatok pemerintah hingga 5,8% hanya menyentuh 5,12% saja.
Selain itu, pertumbuhan GDP, suku bunga, dan tingkat inflasi masih belum sesuai harapan pelaku usaha.
“Pasar tidak bisa pulih dengan cepat. Pasar sangat dipengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu proyeksi penjualan kami tahun ini hanya 1,25 juta unit, naik sedikit dari tahun lalu,” kata Noegardjito kepada Bisnis, Senin (15/9).
Meski demikian, Noegardjito enggan mengatakan pasar pada semester II/2014 akan lebih kecil dari semester sebelumnya.
“Saya tidak berani bilang akan lebih kecil. Karena tergantung makro ekonomi tadi. Oleh karena itu saya tidak mau membandingkan raihan tiap semester. Bandingkan penjualan per tahun saja, dan saya optimistis tahun ini lebih besar dari tahun lalu,” kata Noegardjito.
Dari raihan tersebut pelaku bisnis otomotif sedikit khawatir terhadap pasar otomotif nasional pada semester II/2014.
Kondisi makro ekonomi yang tak stabil, ditambah isu kenaikan bahan bakar dinilai akan memberikan tren negatif terhadap penjualan. Padahal pelaku bisnis otomotif berharap pasar kembali bergairah pada bulan ini.