Bisnis.com, JAKARTA—Ekspor sepeda motor Indonesia pada 2014 dinilai akan stagnan. Kecilnya pasar ekspor sepeda motor Tanah Air mendorong pelaku bisnis “kuda besi” tingkatkan ekspor tahun depan.
Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala, dari tahun ke tahun ekspor sepeda motor Nusantara hanya berkutat pada kisaran 1% dari total distribusi nasional.
Pada 2015 Kumala memprediksi angkanya menanjak. Menurut dia tahun depan beberapa agen pemegang merek (APM) berencana memperluas pasar ekspor. Meski demikian, Kumala enggan memperkirakan besaran pasar ekspor yang akan dicapai.
Berkaca pada 2013, wholesales sepeda motor mencapai 7.771.014 unit. Artinya, pada tahun lalu total ekspor kendaraan bermotor roda dua Indonesia ada pada kisaran 70.000 unit lebih.
Hingga Juli 2014, jumlahnya hanya 18.948 unit. Capaian hingga Juli tersebut setara dengan 0,4% wholesales nasional. Jumlah wholesales sepeda motor Indonesia termasuk ekspor periode Januari-Juli 2014 berjumlah 4.755.644 unit.
Periode Januari-Juli 2014, rincian ekspor sepeda motor dari lima merek yang tercatat pada data AISI yaitu Honda 2.394 unit (12,63%), Kawasaki 2.114 unit (11,16%), Suzuki hanya 3 unit (0,02%), TVS 7.737 unit (40,83%), dan Yamaha 6.700 unit (35,36%).
“Yang sudah-sudah angka ekspor hanya 1%, tahun ini kemungkinan tidak akan naik. Mungkin tahun depan angka ekspor akan bertambah. Karena beberapa anggota sudah menyiapkan produk untuk ekspor,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/8).