Bisnis.com, Jakarta— Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana kembali mendorong produksi kendaraan murah khusus angkutan pertanian tahun depan.
Wacana tersebut dibicarakan Kemenperin dengan PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) awal pekan ini. Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan, prinsipal asal Jepang itu sudah berpengalaman dalam menggarap kendaraan di segmen tersebut.
Menurut Hidayat, Suzuki sudah puluhan tahun membuat kendaraan serupa di Asia Selatan khususnya India. Kelak, jika produksinya sudah berjalan, kendaraan berjenis pikap itu akan dijual dengan harga miring, disesuaikan dengan daya beli petani.
"Tadi kita juga membicarakan mengenai kemungkinan tahun depan memproduksi mobil pikap untuk pedesaan tapi harganya harus murah sekali. Kenapa Suzuki? Karena dia sudah puluhan tahun memproduksi itu di India," tuturnya kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.
Saat ini, Kemenperin sudah meminta pihak SIS untuk melakukan riset terlebih dahulu. Setelah melakukan riset, Hidayat berharap dalam waktu yang relatif singkat tercapai kesepakatan untuk memproduksi kendaraan tersebut di Indonesia.
Hidayat pun berjanji akan mencarikan rekan bisnis dari dalam negeri sebagai partner produksi dan penjualan. Selain itu, Kemenperin akan menjamin modal usaha di awal produksi.
"Nanti saya carikan lokal partnernya. Nanti saya join-kan dengan prinsipal lokal. Mungkin pemerintah akan ikut membiayai di awal. Jadi untuk di tingkat pedesaan bisa digunakan mobil itu, meskipun lokal kontennya kita minta di atas 50%," ucapnya.
Ketika ditanya Bisnis terkait teknologi seperti apa yang akan diterapkan dalam kendaraan tersebut, menurut Hidayat kurang lebih menyerupai low cost green car (LCGC). Namun, dia menekankan kendaraan yang dimaksud khusus angkutan pertanian, bukan passanger car.
Hidayat berharap, kendaraan tersebut akan diproduksi di bawah pemerintahan baru yang terpilih. Sebenarnya, proyek ini telah diwacanakan sejak lama. Kemenperin pun sudah pernah memberikan proyek ini pada salah satu BUMN, namun tidak berjalan sesuai yang diharapkan.