Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VW Tunda Bangun Pabrik karena Depresiasi Rupiah terhadap Euro

Gara-gara depresiasi mata uang Garuda terhadap euro pada tahun lalu, pembangunan pabrik perakitan kendaraan Volkswagen (VW) tertunda.
Logo VW. Tunda bangun pabrik karena depresiasi rupiah terhadap euro/Bisnis
Logo VW. Tunda bangun pabrik karena depresiasi rupiah terhadap euro/Bisnis

Bisnis.com, TANGERANG--Gara-gara depresiasi mata uang Garuda terhadap euro pada tahun lalu, pembangunan pabrik perakitan kendaraan Volkswagen (VW) tertunda. Volkswagen Indonesia selaku agen pemegang merek (APM) VW menyatakan rencana proyek itu sedang dikaji ulang oleh prinsipal Volkswagen AG.

CEO Volkswagen Indonesia Andrew Nasruri mengatakan sebelumnya pemancangan tiang pertama pabrik baru hendak dilakukan pada awal 2014. "Tapi karena ada gejolak kurs sejak tahun lalu maka ditunda," tuturnya usai peluncuran hatchback VW Golf GTI dan Scirocco GTS, di Tangerang, Selasa (3/6/2014).

VW Indonesia mengaku belum bisa memaparkan lebih detil mengenai revisi rencana bisnis pabrik perakitan alias complete knocked down (CKD). Informasi terbaru soal  proyek pabrik ini tercepat disampaikan jelang akhir Juli 2014.

VW Indonesia ingin menerapkan strategi bisnis serupa perusahaan otomotif lain di Indonesia. Berawal dari mengimpor kendaraan secara utuh lalu melakukan semi perakitan, assembly penuh, dan akhirnya lokalisasi produksi.

"Sekarang ini kami baru SKD [semi knocked down] sehingga masih tergantung suplai dari impor, ini sangat terpengaruh perkembangan kurs rupiah terhadap euro," papar  Andrew.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper