Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertambahnya Kapasitas Produksi Mobil Harus Diimbangi Industri Komponen

Pabrikan Toyota di Indonesia menilai sekalipun terjadi pengalihan besar-besaran investasi dari Thailand belum tentu baik bagi bisnisnya di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan Toyota di Indonesia menilai sekalipun terjadi pengalihan besar-besaran investasi dari Thailand ke Indonesia belum tentu berdampak baik.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan peningkatan kapasitas produksi kendaraan sia-sia tanpa diimbangi pertumbuhan bisnis industri pendukung terutama pemasok komponen.

“Industri komponen harus tumbuh juga, Sekarang kita bisa mulai loss competitiveness di Asean karena listrik mahal dan biaya buruh tak murah lagi,” kata Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN Bob Azam kepada Bisnis, Rabu (28/5/2014).

Industri komponen otomotif nasional terbagi menjadi tiga lapis atau tier. Komponen tier pertama terdiri dari 500 perusahaan menyerap sekitar 100.000 pekerja. Sedangkan di tier kedua dan ketiga ada sekitar 1.000 perusahaan yang mempekerjakan 90.000 orang.

Kini pemasok komponen ke Toyota meningkat dari 96 suplier menjadi 107. Jumlah ini berasal dari 17 pemasok lokal dan 90 pemasok dari perusahaan patungan atau joint venture.

Komposisi suplier Toyota berasal dari tier 2, tier 3, dan pemasok nonkomponen. Jumlah terbanyak ada di tier 2 dan 3 sejumlah 345 pemasok. Tier 1 hanya 107 suplier sedangkan pemasok nonkomponen mencapai 285.

TMMIN berharap RI bisa dilihat sebagai pasar potensial untuk penanaman investasi baru Toyota Motor Corporation (TMC) ke depan. Pasalnya, pasar domestik Negeri Garuda diproyeksikan menyentuh 2 juta unit per tahun pada 2017.

“Indonesia itu dilihat dari kepemilikan kendaraan maka pasarnya terus naik. Ini butuh tambahan kapasitas produksi dan kami harap TMC akan menginvestasikan [kapitalnya] di Indonesia,” ucap Bob.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper