Bisnis.com, MICHIGAN--Ford Motor Co. harus berjuang menghadapi jatuhnya nilai mata uang di Venezuela. Perusahaan otomotif kenamaan asal Negeri Paman Sam itu telah menghentikan produksi di sana selama beberapa bulan terakhir karena kekurangan suku cadang.
Ford merupakan produsen otomotif terbesar kedua di AS, yang mengeluarkan biaya hingga US$310 juta pada kuartal pertama, karena dampak devaluasi yang tajam di Venezuela .
Pembuat mobil yang berbasis di Dearborn, Michigan, ini telah memangkas produksi di negara-negara Amerika Selatan karena kekurangan modal untuk membeli suku cadang.
"Operasi produksi Ford telah ditangguhkan di Venezuela karena kekurangan material. Kami telah menerima komitmen dari Pemerintah Venezuela untuk membantu menyelesaikan masalah ini dan akan memulai produksi lagi awal bulan depan," kata Kristina Adamski , juru bicara perusahaan, dalam sebuah pernyataan email kepada Bloomberg, Rabu (7/5/2014).
Karena masalah ini, Ford kehilangan US$$510 juta sebelum pajak di AS pada kuartal pertama. Pada 25 April lalu, perusahaan itu mengatakan kerugian di Amerika Selatan tahun ini akan melebihiUS$34 juta.
Ford menyatakan kenaikan inflasi dan melemahnya mata uang menjadi biang kerok turunnya penjualan mobil di Venezuela.