Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Audi Tertekan Depresiasi Rupiah

Penjualan Audi sepanjang triwulan pertama tahun ini anjlok mendekati 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan mobil Audi sepanjang kuartal pertama tahun ini anjlok mendekati 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Manajer Penjualan Nasional PT Garuda Mataram Motor (GMM) Yongkie mengatakan penyusutan penjualan dari diler ke konsumen (ritel) bukan cuma disebabkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS tetapi juga euro. Kondisi ini sangat mempengaruhi penjualan Audi mengingat mobil premium ini diimpor secara utuh.

“[Pelemahan penjualan karena depresiasi rupiah] saya kira tak hanya terjadi di Audi tapi juga berbagai merek lain terutama yang diimpor CBU [completely built up atau secara utuh],” tuturnya menjawab Bisnis, Kamis (1/5/2014).

Garuda Mataram Motor mencatat 135 unit Audi dikirim ke konsumen selama Januari – Maret 2013. Adapun pada kurtal pertama tahun ini jumlahnya susut jadi 125 unit. Akibatnya, penjualan ritel turunmendekati 10%, atau tepatnya 7,4%.

Pengiriman dari pabrikan ke diler (wholesale) Audi yang dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga menunjukkan penyusutan 32,3%. Kuartal pertama tahun lalu penjualan 99 unit, sedangkan tahun ini hanya 67 unit.

“Tulang pungung penjualan kami tetap Audi A4 dan A5,” ujar Yongkie. Kedua mobil ini bercokol di segmen sedan medium dan high-lower masing-masing 27 dan 5 unit. Gaikindo mencatat ada jagoan penjualan Audi lain yakni A6 terjual 19 unit di segmen sedan high-lower. 

Keseluruhan bisnis di Tahun Kuda dipatok bertumbuh 10% secara year on year. Upaya mencapai target ini Audi akan merilis 4 model baru dari A8, S3, dan Q3 dengan kapasitas mesin 1,4 liter. Tersedia pula program khusus seperti gratis tiket Singapore Air untuk setiap pembelian Audi.

Tahun lalu, penjualan ritel Audi tercatat 450 uni dan pada penghujung tahun ini diharapkan meningkat jadi 500 unit. Jumlah ini setara dengan 6% hingga 7% penguasaan pasar di segmen kendaraan premium. “Penjualan pada kuartal II kami yakin bisa cover penurunan penjualan pada awal-awal tahun,” kata Yongki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper