Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan UD Trucks di Indonesia sepanjang tahun lalu mengalami penurunan sekitar 28,9% pada 2013 secara year-on-year (YoY). Pelemahan bisnis pertambangan menjadi pendorong utama mengingat mayoritas produknya terserap ke sektor ini.
Presiden Direktur UD Trucks Indonesia Pierre Jean Verge-Salamon mengatakan imbas penurunan kinerja bisnis pertambangan tak terelakkan. “Ada menurunan minat dari sektor mining selama tahun lalu. Pasalnya 50% penjualan kami terserap ke mining,” tuturnya, di Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Tren penjualan UD Trucks terus menyusut selama 3 tahun terakhir. Pada 2011, produsen truk kelas berat asal Jepang ini menjual 4.495 unit. Sepanjang 2012 hanya terjual 3.484 unit dan semakin menciut pada tahun lalu hanya 2.476 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sejumlah 68 unit produk UD Trucks di kelas truk medium yang laku selama Januari – Februari 2014. Sedangkan di segmen heavy truck terjual 32 unit.
“[Fokus penjualan] kami di heavy duty truck dengan pangsa pasar sekitar 14% hingga 15% sepanjang tahun lalu. Saingan kami utamanya Hino, Mitsubishi, dan Isuzu, sesame merek Jepang,” ujar Verge-Salamon.
Namun, ditanya soal berapa produk baru yang akan dirilis sepanjang tahun ini, dia enggan menjelaskan lebih detil. Kini, diperkirakan populasi truk besutan UD Trucks di Tanah Air mencapai 20.000 unit. Indonesia disebut-sebut sebagai market terbesar kedua setelah Jepang.