Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Kilas Balik Penarikan Kembali Jutaan Mobil Toyota (2009-2010)

Antara periode 2009 hingga 2010 silam, Toyota Motor Corp. (TMC) melakukan penarikan kembali (recall) sekitar 10 juta unit produknya. Ini sempat geger lantaran banyak konsumen merasa dirugikan.

Bisnis.com, NEW YORK—Antara periode 2009 hingga 2010 silam, Toyota Motor Corp. (TMC) melakukan penarikan kembali (recall) sekitar 10 juta unit produknya. Ini sempat geger lantaran banyak konsumen merasa dirugikan.

Recall dilakukan berangkat dari temuan adanya cacat pada pedal dan karet gas. Kerusahakan ini menyebabkan mobil hilang kendali lantaran terjadi percepatan yang tak diinginkan (unintended acceleration).

Akhirnya, Toyota dan Kantor Kejaksaan Amerika Serikat di Distrik Selatan New York berhasil mencapai kesepakatan. Prinsipal asal Jepang ini bersedia membayarkan klaim senilai US$1,2 miliar. Awalnya, TMC sempat berselisih dengan konsumennya lantaran tak mengakui cacat tersebut disebabkan kesalahan produksi.

“Melalui kesepakatan itu, meski sulit, semoga ini menjadi langkah maju bagi kami untuk beranjak meninggalkan periode yang tak mengenakkan ini. Kami sangat berterima kasih kepada konsumen yang masih tetap setia kepada Toyota,” ucap Chief Legal Officer Toyota Motor North America Christopher P. Reynolds mengutip laman toyota-global.com, Kamis (20/3/2014).

Sebetulnya, apa saja langkah-langkah yang sempat diambil Toyota pascapenarikan kembali produknya selama 2009-2010? Berikut rincinya:

-          Toyota merilis tim aksi cepat tanggap untuk menginvestigasi keluhan konsumen

-          Berkomitmen mengucurkan US$50 juta pada 2011 untuk menghadirkan Pusat Penelitian Bersama untuk Keselamatan Produk Toyota di Ann Arbor, Michigan, AS. Fasilitas ini berkerja sama dengan 16 universitas dan institusi di Amerika Utara.

-          Memperluas jaringan kantor yang memantau kualitas produk untuk meningkatkan respon terhadap keluhan konsumen.

-          Meningkatkan otonomi daerah salah satunya melalui penamaan CEO di AS untuk unit bisnis di wilayah Amerika Utara setara Chief Quality Officers of North Amerika plus di daerah lainnya. Mereka semua memiliki garis tanggung jawab secara langsung kepada Presiden Akio Toyoda.

-          Meningkatkan pengawasan dalam proses control kualitas produk.

-          Melebarkan siklus pengembangan produk baru dari menjadi 4 minggu untuk memastikan keselamatan dan keandalan kendaraan.

“Melangkah maju, mereka [konsumen] boleh yakin bahwa kami akan terus melanjutkan pertanggungjawaban kami kepada mereka secara serius,” ujar Reynolds.

Di sisi lain, pemerintah setempat setuju untuk menunda penuntutan kemudian membatalkan kasus ini. Syaratnya, Toyota harus bersedia melakukan pembayaran moneter yang diperlukan.

Kesepakatan dengan pihak kejaksaan menghadirkan peninjau independen untuk mengawasi kebijakan yang dilakukan prinsipal. Tim ini juga memantau berbagai hal terkait penerapan unsur keselamatan dalam tubuh Toyota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler