Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mercedes-Benz Turun 38,2%

Lari Mercedes-Benz di awal Tahun Kuda 2014 tak sekencang tahun lalu. Pasalnya, selama 2 bulan pertama tahun ini penjualan mobil mewah asal Jerman ini anjlok 38,2% secara year-on-year (YoY).
Sedan Mercedes Benz S-Klasse/Reuters
Sedan Mercedes Benz S-Klasse/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Lari Mercedes-Benz di awal Tahun Kuda 2014 tak sekencang tahun lalu. Pasalnya, selama 2 bulan pertama tahun ini penjualan mobil mewah asal Jerman ini anjlok 38,2% secara year-on-year (YoY).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat twholesales (penjualan dari pabrikan ke diler) pada Januari dan Februari 2014 hanya 411 unit. Padahal, periode yang sama di tahun lalu mencapai 665 unit.

Presiden dan CEO Mercedes-Benz Indonesia Claus Weidner  mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi bisnis pada awal tahun ini. Tak bisa disebutkan satu hal saja sebagai faktor tunggal yang mempengaruhi anjloknya penjualan.

"Dalam bisnis otomotif kami juga harus melihat berbagai hal yang mempengaruhi dari luar seperti hari libur dan seberapa banyak pesaing," tuturnya usai peluncuran Mercedes-Benz CLA 200, di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Selain itu, gejolak perekonomian domestik turut mempengaruhi kinerja penjualan. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS misalnya, membuat agen tunggal pemegang merek (ATPM) perlu melakukan penaikan harga. Ini juga berpotensi mempengaruhi minat beli konsumen.

Kendati demikian, Mercedes-Benz Indonesia tak menganggap penurunan wholesales 38,2% sebagai pukulan telak. ATPM tetap percaya diri atas kinerja bisnis di Indonesia sepanjang tahun ini. Apalagi, mayoritas pelanggan adalah konsumen loyal dengan daya beli di level atas.

"Kompetisi itu bagus untuk sebuah bisnis, ini membuat kami tetap waspada dan terus belajar," ujar Weidner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper