Bisnis.com, JAKARTA—Mobil hemat bahan bakar dengan harga terjangkau (low cost and green car/LCGC) memasuki fase penjualan setahun penuh. Meski ada 4 merek yang terjun ke segmen ini tetap saja market leader cuma satu, yakni Astra-Toyota Agya.
Agya merupakan yang pertama-tama masuk pasar selain Astra-Daihatsu Ayla sejak September 2013. Selain mendominasi segmen LCGC, pejualan produk ini di lapangan juga melampaui proyeksi PT Toyota Astra Motor (TAM).
Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo memperkirakan sepanjang tahun ini penjualan Agya berada di kisaran 5.000 unit. Artinya, sampai penghujung 2014 diperkirakan ada 60.000 unit yang terjual di dalam negeri.
"Penjualan Agya tahun ini akan besar karena full year, tahun lalu baru mulai di September. Tetapi, bulanan stabil di kisaran 5.000 unit," katanya kepada Bisnis, Selasa (11/3/2014).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat Toyota Agya laku 22.376 unit selama September - Desember 2013. Rerata penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) mencapai 6.000 unit per bulan.
Memasuki Tahun Kuda 2014, realisasi wholesales semakin bengkak. Pada Januari jumlahnya menyentuh 6.522 unit lantas tumbuh 14,4% menjadi 7.461 unit. Perolehan ini lebih besar sekitar 2.500 unit dari target.
Rahmat mengakui LCGC Agya merupakan tulang punggung bisnis Toyota di Indonesia, khususnya di segmen mobil mungil alias city car. Walaupun, sepanjang tahun lalu kontribusinya terhadap total penjualan TAM baru 5,15%.
"Karena penjualan tahun ini dihitungnya sejak Januari [maka kontribusi LCGC] jadi lebih besar. Dengan asumsi penjualan kami stagnan di 430.000-an, share Agya bisa sekitar 13,8% dengan 5.000 unit bulanannya," tuturnya.