Bisnis.com, JAKARTA-Pasar motor besar atau moge diperkirakan anjlok pada awal 2014 menyusul diberlakukan tarif baru pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 125% dari sebelumnya 75% untuk motor dengan kapasitas mesin minimal 500 cc.
Penaikan PPnBM tersebut memaksa pengusaha kembali mengoreksi harga jual naik sekitar 20%, kendati sebelumnya pada akhir 2013 sudah dinaikkan 10%-15% karena disesuaikan dengan tingginya nilai kurs dolar AS terhadap rupiah.
Boyke Nitipradja, Managing Director PT Arya Motor Indonesia, agen tunggal pemengan merek Victory, mengatakan gejolak moneter hingga nilai rupiah terpuruk menjadi Rp12.000 per US$1 merupakan tekanan berat bagi pasar moge.
“Baru sebentar agen tunggal pemegang merek motor besar menyesuaikan diri dengan kurs dolar yang tinggi pada akhir 2013, sekarang kembali mendapat tekanan dari tarif baru PPnBM sebesar 125%,” katanya, Selasa (28/1/2014).
Menurutnya, kondisi tersebut memaksa pengusaha menyesuaikan harga jual produknya, seperti yang dilakukan Arya Motor Indonesia pada November 2013 menaikkan harga Victory sebesar 10%-15% dan awal tahun ini naik lagi sekitar 20%.
Penaikan harga jual moge Victory sekitar 20% itu, lanjutnya, dihitung berdasarkan harga sekarang yang dibandrol secara off the road untuk tipe yang terendah seharga Rp390 juta dan tertinggi dijual Rp725 juta per unit.
Dia mengatakan kondisi pasar yang relatif menyulitkan pengusaha akan berimbas pada penjualan yang menurun tajam pada awal tahun ini, akibat banyak konsumen menunda sesaat rencana membeli motor bermesin besar tersebut.
Namun, lanjutnya, kondisi yang demikian diharapkan tidak berlangsung lama, mengingat karakteristik konsumen moge yang cenderung tidak menjadikan harga sebagai masalah untuk memenuhi keinginan memiliki motor moge.
Boyke menjelaskan pihaknya dalam situasi pasar moge yang cukup berat itu tetap optimistis dapat mencapai target penjualan tahun ini sebanyak 80 unit Victory dan Indian karena didukung diler baru dan jaringan pasar yang terus diperluas.
Adapun moge yang diminati pasar antara lain tipe touring seperti Victory Vision Tour, dan Victory Vision Tour Arlen Ness Signature, serta tipe bagger Victory Cross Country, Victory Cross Country Cory Ness Signature dan Victory Hardball.
Selajutnya tipe cruiser antara lain Victory Hammer S, Victory Vegas 8ball, dan Victory Vegas Jackpot, dengan dukungan segala aksesioris moge dan pakaian berlebel Victory yang juga diimpor dari AS.
Selain Victory, perusahaan sedang mempersiapkan lounching merek baru yaitu Indian yang juga berasal dari Amerika Serikat dan merupakan motor legendaris yang pertama kali diproduksi pada 1901.
“Kami rencanakan lounching Indian bersamaan dengan peresmian diler terbaru dengan fasilitas terlengkap yang direncanakan paling lambat April nanti,” ujarnya.