Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia sekitar sepekan terakhir menghambat berbagai aktivitas, termasuk distribusi mobil dari pabrikan ke diler.
“Hanya saja, jalanan yang banjir membuat pengiriman terhambat. Tapi ini [masalah] kecil,” kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo kepada Bisnis, Rabu (22/1/2014).
TAM selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Toyota mengaku pengiriman barang masih bisa disiasati. Misalnya, distribusi dilakukan ketika genangan air mulai surut atau perjalanan dilakukan lebih malam.
Tak bisa dipungkiri proses pengiriman kendaraan menjadi lebih lambat, waktunya berbeda-beda antarwilayah dan tak bisa diprediksi. Ini berlaku untuk distribusi mobil ke diler di DKI Jakarta maupun wilayah lain terutama yang melintasi jalur Pantura.
ATPM mengaku belum mendapati adanya kerugian karena keterlambatan pengiriman selama sepekan terakhir ini. Volume barang yang dikirim ke dilerpun tak berkurang alias tetap di kisaran 1.500 – 2.000 unit.
“Kerugian nilai tidak ada, cuma [rugi] waktu. Mungkin [jika banjir terus sampai akhir bulan] akan ada pengaruh terhadap penjualan tapi mudah-mudahan tidak signifikan,” ucap Rahmat.
Pembuatan kendaraan Toyota saat ini dilakukan di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Kegiatan produksi dipastikan berlangsung seperti biasa tak tekendala banjir.
“Secara [kegiatan] produksi di pabrik tidak ada masalah. [Yang terkendala] perjalanan dari pabrik karena banjir,” kata Rahmat lagi.
Kegiatan produksi kendaraan bukan cuma soal aktivitas manufaktur yang berlangsung di pabrik. Ini terkait pula dengan rantai pasokan yang melibatkan pemasok komponen. Untungnya, supplier untuk pabrik TMMIN juga berlokasi di Karawang dan Cibitung sehingga tak terjegal banjir.
Terlepas dari banjir atau tidak, penjualan mobil pada Tahun Kuda 2014 memang diproyeksikan stagnan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat realisasi wholesales kendaraan roda empat atau lebih sejumlah 1,2 juta unit pada 2013.