Bisnis.com, JAKARTA—Menutup kalendar 2013 lantas menuju Januari 2014, agaknya tak membawa banyak perubahan terhadap bisnis di segmen kendaraan niaga.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengkategorikan segmen niaga atau komersil terdiri dari model bus, pikap, truk, serta kabin ganda (4x2 dan 4x4). Kelas pikap dan bus selalu menjadi yang paling gemuk dibandingkan lainnya.
Penjualan pikap dan truk dari pabrikan ke diler (wholesales) Januari – November 2013 tumbuh 5,24% menjadi 302.015 unit dengan market share sekitar 26% terhadap total penjualan otomotif nasional.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto belum membahas lebih lanjut untuk pasar kendaraan niaga pada tahun ini. “Tapi, tidak ada pertumbuhan siginifikan terimbas keadaan perekonomian nasional,” katanya kepada Bisnis, Jumat (10/1/2014).
Namun demikian, Gaikindo memproyeksikan potensi pergeseran peta distribusi kendaraan niaga walau cuma sedikit. Model truk medium misalnya, diramalkan bakal lebih banyak terserap ke sektor konstruksi infrastruktur ketimbang pertambangan.
Persaingan pasar antara prinsipal Jepang dan non-Jepang pun dipastikan semakin sengit, khususnya produk truk berat. Untuk bisa bertahan maka setiap merek harus siap melakukan efisiensi bisnis di tengah kegalauan rupiah menghadapi dolar AS.
"Seiring pelemahan rupiah semestinya ada penyesuaian harga karena masih banyak produk yang diimpor secara utuh. Siapa yang bisa bertahan mungkin bisnisnya tetap bertahan. Merek non-Jepang juga sudah terbukti ketangguhannya," ucap Jongkie.
Isu penaikan harga jual pada semua segmen kendaraan bermotor di dalam negeri tetap memiliki sisi positif. Setidaknya, ini dapat merangsang lebih banyak pembelian kendaraan baru di awal tahun sebelum harga naik.
Dari sekian banyak produk di segmen kendaraan niaga, Hino salah satunnya. Pemasaran di Indonesia dilakukan melalui PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), agen tunggal pemegang merek (ATPM) truk dan bus Hino.
Merek asal Jepang itu bermain di kategori bus dan truk ringan, medium, dan berat. HMSI merasa kinerja bisnis pada tahun ini takkan banyak bergeming dibandungkan 2013.
"Kendaraan komersial tahun 2014 tidak banyak beruhan. Paling tumbuh 5% hingga 10% untuk penjualan. Ada perubahan arah penjualan, ke pertambangan berkurang," ucap Direktur Pemasaran dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo.
Penjualan Hino dari pabrikan ke diler (wholesales) untuk truk ringan mencapai 13.337 unit sedangkan bus ringan 262 unit pada Januari - November 2013. Truk dan bus di kelas menengah terjual 5.460 unit dan 1.302 unit. Kategori truk beratpun dikuasai Hino dengan penjualan 10.743 unit.
Total penjualan sepanjang tahun lalu sekitar 35.000, khusus pada Desember laku sekitar 4.000 unit. Harapan adanya pertumbuhan wholesales tahun ini bakal semakin redup jika gejolak ekonomi lantaran depresiasi rupiah diperparah kebijakan lain, seperti penaikan suku bunga.
Sementara itu, Suzuki selaku penguasa kelas pikap justru mendapati potensi penurunan penjualan kendaraan niaga sekitar 1% - 2%. Selain itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkirakan potensi penaikan harga sekitar 1%.
"Ini terpengaruh kondisi politik karena ada pemilu, aktivitas ekonomi mungkin melambat. Baru setelah pemilu akan membaik," kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Diler bisnis roda 4 SIS Davy Tuilan.
Gaikindo mencatat wholesales pikap Suzuki sepanjang Januari - November 2013 mencapai 59.649 unit. Jumlah ini berasal dari Suzuki APV pikap 17.307 unit dan Carry pikap 42.342 unit. Sedangkan Suzuki Carry minibus terjual 3.245 unit.
Wholesales Kendaraan Niaga Januari – November 2013 (Unit)
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Segmen Nov 2012 Nov 2013 YTD Nov'12 YTD Nov'13
Bus 344 330 4.001 3.511
Pikap/truk 30.099 29.069 286.987 302.015
Kabin ganda
(4x2 & 4x4) 1.371 1.679 17.723 16.819
Sumber: Gaikindo, diolah