Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mazda Tak Lirik Program LCGC

Mazda belum berencana untuk ikut berinvestasi serta memproduksi mobil murah ramah lingkungan di Indonesia dan memilih lebih fokus untuk meningkatkan citra merek sebagai mobil yang nyaman dikendarai.
Presiden dan CEO Mazda Motor Corporation Masamichi Kogai. /mazda
Presiden dan CEO Mazda Motor Corporation Masamichi Kogai. /mazda

Bisnis.com, TOKYO - Mazda belum berencana untuk ikut berinvestasi serta memproduksi mobil murah ramah lingkungan di Indonesia dan memilih lebih fokus untuk meningkatkan citra merek sebagai mobil yang nyaman dikendarai.

Presiden dan CEO Mazda Motor Corporation Masamichi Kogai mengatakan Indonesia merupakan pasar otomotif  potensial dan terus mendapatkan perhatian Mazda, termasuk insentif pemerintah terkait kebijakan low cost green car.

"Namun kami belum berencana untuk memproduksi dan memasarkan mobil secara khusus hanya untuk negara tertentu. Kami belum berencana membuat mobil murah [sesuai ketentuan LCGC]," kata Kogai dalam jumpa pers, Kamis (21/11/2013).

Menurutnya, permintaan mobil murah seperti low MPV di Indonesia cukup tinggi. Namun, Mazda tetap fokus untuk memasarkan produk yang mengutamakan kenyamanan berkendara. Permintaan konsumen terhadap produk Mazda, lanjutnya, belum membutuhkan investasi khusus di Indonesia.

Dalam kesempatan berbeda, Director and Senior Managing Executive Officer Mazda Motor Co Yuji Nakamine mengatakan Mazda memang memiliki mobil kecil tetapi bukan kategori low cost green car, dan belum ada rencana untuk mendirikan pabrik perakitan LCGC di Indonesia.

Kendati saat ini permintaan mobil murah di Indonesia cukup tinggi, dia yakin selera konsumen akan bergeser ke produk yang lebih nyaman dikendarai.

"Pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia cukup penting bagi kami. Namun Mazda belum ada rencana membangun LCGC. Kami fokus untuk meningkatkan citra merek dan perbaikan purna jual," katanya.

Di Asia Tenggara, katanya, Mazda telah memiliki sejumlah industri di Malaydia, Thailand dan Vietnam yang mampu memenuhi permintaan di Asia Tenggara.

Mazda, katanya, mengutamakan untuk meningkatkan citra merek dan kepercayaan konsumen di Indonesia, termasuk dengan memperbanyak diler dan memperbaiki purnajual Mazda di Indonesia.

"Kami bukan mementingkan volume tapi citra merek. Citra purna jual Mazda masa lalu  sempat dinilai kurang baik, sehingga penting bagi kami untuk meningkatkan citra Mazda."

Mengenai mobil baru yang sedang meluncur di Tokyo Motor Show, yakni Mazda3, dia menegaskan mobil yang dijual di Jepang dengan nama Mazda Axela ini belum akan masuk pasar otomotif Indonesia dalam waktu dekat.

"Tidak untuk saat ini. Hibrida juga tidak. Hibrida hanya untuk pasar Jepang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper