JOHANNESBURG - Penurunan kinerja pasar kendaraan di Afrika Selatan (Afsel) merosot tajam pada Agustus 2013. Kondisi ini terjadi sejak Maret lalu terutama disebabkan protes buruh terhadap para prinsipal otomotif di sana.
Penjualan kendaraan selama Agustus turun 0,3% menjadi 56.112 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspornya pun melorot 23% menjadi 19.284 unit.
Selain karena protes para pekerja, pemerintah Afsel kesulitan menetapkan kebijakan lantaran terganjal inflasi dan lonjakan harga bahan bakar. Tak pelak ini berimbas kepada pelemahan permintaan ekspor dari kawasan Eropa.
“Pengaruh utama kondisi konflik tenaga kerja di Afsel kepada kinerja ekspor. Dampak negatif paling terasa pada September mendatang terhadap penjualan otomotif di dalam negeri serta volume ekspor," kata Direktur Asosiasi Manufaktur Otomotif Nasional Afrika Selatan Nico Vermulen.
Ia menjelaskan penjualan mobil penumpang turun 3,7% menjadi 38,892 dibandingkan Agustus 2012. Sedangkan segmen kendaraan komersil seperti pick up dan minibus justru melonjak 5,3% menjadi 14.376.
Sejak 19 Agustus 2013, para pekerja dari 7 prinsipal otomotif termasuk BMW AG dan Ford Motor Company melakukan mogok kerja. Dampaknya, industri otomotif mengalami kerugian hingga US$68 juta per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel