Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digusur Pemain Asing, UKM Komponen Otomotif Lokal Menjerit

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bisnis komponen otomotif skala kecil dan menengah meminta pemerintah memberikan rumusan standar harga untuk pengusaha second layer. Mereka mengaku semakin sulit meraup untung lantaran kian ketatnya persingan dengan usaha

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bisnis komponen otomotif skala kecil dan menengah meminta pemerintah memberikan rumusan standar harga untuk pengusaha second layer. Mereka mengaku semakin sulit meraup untung lantaran kian ketatnya persingan dengan usaha kecil dan menengah (UKM) asing.

Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko) M. Kosasih memperkirakan dengan kondisi yang ada sekarang, UKM komponen otomotif lokal bakal mengalami penurunan pendapatan 20%-30%.

"Saya melihat anggota-anggkota Kikko yang paling terbebani yang bergerak di bidang pressing part, mereka berada di second layer.  Sementara itu UKM asing sudah pakai mesin press terbaru teknologinya. Jadi daya saing lokal melemah," tuturnya kepada Bisnis, Senin (2/9/2013).

Seiring masuknya UKM asing dari Jepang , Korea, China, maupun Taiwan ke Indonesia membuat pesanan komponen yang biasanya dikerjakan pengusaha lokal jadi tergeser. Ada yang pangsa pasarnya menjadi terbagi dua atau bahkan diambil alih asing sepenuhnya.

Beberapa faktor yang membuat pengusaha lokal kalah proyek terutama menyangkut penguasaan teknologi, kapabilitas sumber daya manusia, dan modal. UKM yang paling terjepit dalam hal ini adalah pengusaha komponen otomotif yang berada di second layer.

Selain menjual produknya langsung ke pasar bebas banyak pula UKM lokal yang mengerjakan pesanan dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan. Tantangan terbesar dihadapi UKM second layer yang menjual produknya ke ATPM.

"Karena biaya produksi terdiri dari harga bahan baku, tenaga kerja, dan keuntungan sudah dipatok. Kalau terjadi perubahan harga bahan baku di pasar penyesuaiaannya terhadap kami tidak sesuai perubahan di pasar," kata Kosasih.

Contohnya, sejalan dengan penaikan UMP maupun pelemahan rupiah penyesuaian harga jual UKM lokal second layer ke subkontraktor yang memasok komponen ke ATPM sekitar 15%. Tapi yang terjadi jauh di bawah itu hanya sekitar 3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper