Bisnis.com, JOHANNESBURG—Serikat Pekerja bidang Logam dan Baja (Natioanl Union of Metalworker) Afrika Selatan menyatakan industri otomotif di sana bisa beroperasi kembali asalkan prinsipal kendaraan mau mengabulkan tuntutan buruh.
Produsen otomotif yang dimaksud terutama Toyota Motor Corporation dan Volkswagen AG. Jika para prinsipal dan buruh bisa mencapai titik mufakat pekan ini, diperkirakan minggu depan industri otomotif Afrika Selata (Afsel) mulai bergeliat lagi.
"Kami berharap sudah ada hasilnya pada pekan ini. Para pekerja akan sampaikan ke kami apakah mereka setuju dengan tawaran yang ada atau tidak. Kami yakin segera ada kesepakatan," kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Irvin Jim.
Mogok kerja akan dilakukan hingga ada kata setuju antara pekerja dan perusahaan otomotif. Konflik ini berlangsung sejak 19 Agustus 2013. Produsen kendaraan menawarkan penaikan gaji 10% untuk jangka waktu 3 tahun tapi pekerja menuntut angka yang lebih besar.
Direktur Asosiasi Produsen Otomotif Afsel Nivo Vermeulen mengungkapkan akibat konflik perusahaan dan karyawan ini sedikitnya muncul kerugian sekitar US$68 juta per hari. Industri otomotif sendiri menyumbang sekitar 7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Afsel.