Bisnis.com, RUSIA—Ford Soller, perusahaan otomotif bentukan Ford Motor Company dan OAO Soller di Rusia, hendak menekan produksi sekaligus melakukan efisiensi pekerjaan menyikapi lesunya industri otomotif pada tahun ini.
Pabrik Ford Soller dekat St. Petersburg di Rusia menunda proses manufaktur produk selama 20 hari sejak Agustus hingga September. Kemudian akan dilakukan penonaktifan satu dari tiga shift pekerjaan per hari.
Surat resmi ofisial Ford menyatakan saat ini tengah dilakukan perundingan dengan serikat karyawan terkait rencana pengurangan pekerja. Tapi tak disebutkan detil berapa banyak pekerja yang akan dirumahkan.
"Penjualan kendaraan C-segment, termasuk Ford Focus, anjlok 16% selama semester I/2013. Skejul kerja baru dibuat untuk mempertahankan efiensi bisnis perusahaan," demikian tertulis dalam surat tersebut.
Pasar otomotif Rusia melempem seiring lambatnya pertumbuhan ekonomi. Selama 6 bulan pertama 2013, penjualan mobil baru dan kendaraan komersial lain turun 6% dibandingkan periode yang sama 2012 menjadi 1,33 juta unit. Ini terjadi seiring anjloknya pesanan dari markas Ford di Dearborn, Michigan, AS, sebesar 19%.
Total penurunan penjualan otomotif hingga Juli 2013 mencapai 6% mencakup merosotnya permintaan Ford sebesar 18%. Insentif dari pemerintah untuk mendongkrak pembelian mobil baru diharapkan dapat mengembalikan performa industri otomotif di Rusia.
Produsen otomotif terbesar asal Amerika Serikat, General Motors Co., bahkan menutup pabriknya di St. Petersburg selama 4 pekan sampai 24 Agustus 2013. Untuk kategori liburan musim panas, jangka waktu itu terbilang lebih lama dibandingkan biasanya yang hanya 2 pekan.