Bisnis.com, KAIRO - Kondisi politik dan demokrasi di Mesir yang buruk belakangan ini membuat deretan perusahaan mobil, seperti BMW, General Motors dan Toyota dikabarkan menutup operasi mereka di sana.
Berdasarkan laporan Reuters, BMW dan General Motors (GM) dikabarkan menutup operasi penjualan dan produksi mereka menyusul tidak kondusifnya keadaan di Mesir. Hngga kini Pimpinan BMW di Jerman berharap Mesir bisa segera kondusif agar mereka bisa segera kembali beroperasi.
Sementara GM yang menjual merek Opel dan Chevrolet di Mesir memiliki pabrik di Kairo yang mempertahankan produksi selama periode kerusuhan.
Toyota juga tetap mempertahankan produksi mereka yang di Mesir pabriknya membangun Fortuner di pabrik yang mempekerjakan 700 orang.
Namun, beberapa diler mereka terpaksa tutup sebagai tindakan pencegahan dan berharap kerusuhan tidak akan terpengaruh pada penjualan mereka.
Mesir sendiri adalah pasar mobil terbesar ketiga di Afrika setelah Afrika Selatan dan Maroko. Ada 36.800 unit mobil yang dibangun di Mesir tahun lalu, turun 31 persen dari 2011.
Situasi Memburuk, BMW dan GM Tutup Pabrik Di Mesir
Bisnis.com, KAIRO - Kondisi politik dan demokrasi di Mesir yang buruk belakangan ini membuat deretan perusahaan mobil, seperti BMW, General Motors dan Toyota dikabarkan menutup operasi mereka di sana.Berdasarkan laporan Reuters, BMW dan General Motors
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
17 menit yang lalu
Asa Tiket Murah kala Garuda (GIAA) & Airasia (CMPP) Masih Tekor
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 jam yang lalu
Dukung Transisi Energi, Kemenperin Studi Internal Bikin LCGC Hybrid
14 jam yang lalu