BISNIS.COM, JAKARTA--Penjualan kendaraan niaga kategori truk berat cenderung terus melemah mencapai 57,7% selama Januari-Mei 2013 akibat dampak dari industri pertambangan nasional yang tidak bergairah.
Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan pertambangan tidak menambah jumlah armada sehingga berdampak volume penjualan truk berat atau heavy truck turun menjadi 5.673 unit dalam 5 bulan terakhir ini dari periode yang sama tahun lalu 8.948 unit.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebanyak 4 agen tunggal pemegang merek menggarap pangsa pasar truk berat tersebut dengan total angka penjualan turun 57,7% menjadi 5.673 unit.
Adapun volume penjualan selama Januari-Maret 2013 tersebut terdiri dari Hino terjual sebanyak 4.260 unit, disusul Mitsubishi mencapai 1.059 unit, UD Trucks 283 unit, Foton 37 unit dan Man Truck sebanyak 34 unit.
Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia, agen tunggal pemegang merek Hino, mengatakan situasi pasar truk berat yang tidak kondusif sejak akhir tahun lalu itu diharapkan segera berakhir dan tidak berkepanjangan hingga tahun depan.
"Kami berharap situasi pasar heavy truck yang terus menurun itu tidak terulang kembali pada tahun depan," katanya menjawab Bisnis di Jakarta, Senin (17/6/2013).
Dia mengatakan menurunya volume penjualan truk berat cukup memberatkan agen tunggal pemegang merek yang telah berinvestasi cukup besar untuk mengembangkan jaringan pemasaran dan layanan purna jual di daerah tujuan pasar truknya.