BISNIS.COM, JAKARTA-Permintaan kendaraan minibus cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata dan usaha jasa transportasi jarak sedang dan dalam kota sehingga mendorong agen tunggal pemegan merek giat menggarap pangsa pasar tersebut.
Apalagi, sejak PT Toyota Astra Motor, agen tunggal pemegang merek Toyota, meninggalkan pangsa pasar tersebut dengan tidak lagi memproduksi Toyota Kijang chassis, minibus yang sempat mendominasi pasar sebagai mobil angkutan umum dalam kota.
Pasar yang ditinggalkan Kijang karena naik peringkat menjadi multipurpose vehicle (MPV) kelas menangah yaitu Kijang Innova tersebut, terutama yang dioperasikan sebagai angkutan umum, kemudian diambil alih oleh Daihatsu Grand Max.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan penjualan Grand Max selama kuartal I/2013 mencapai 4.493 unit, meningkat 8,28% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu 4.150 unit.
Penjualan mobil dengan kabin yang cukup lapang tersebut menjadi kontributor terbesar bagi total penjualan kendaraan minibus selama 4 bulan pertama tahun ini mencapai 6.656 unit, meningkat 14,9% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu 5.792 unit.
Pertumbuhan angka penjualan mencapai 14,9% merupakan kumulasi dari penjualan bulanan yang dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya tidak selalu meningkat sebagaimana tertera dalam data yang dilansir Gaikindo.
Data asosiasi industri otomotif tersebut mengungkapkan tahun ini penjualan minibus pada Januari 1.425 unit, Februari 1.609 unit, Maret 1.544 unit, dan April 2.078 unit. Bandingkan dengan tahun sebelumnya pada Januari 1.550 unit, Februari 1.207 unit, Maret 1.556 unit dan April 1.479 unit.