Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik, Tesla telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan fasilitas manufaktur di Shanghai, China. Mengutip dari berbagai berita dalam jaringan hal ini akan membantu perusahaan memperoleh daya tarik di pasar mobil listrik China yang berkembang pesat.
Kesepakatan dengan Pemerintah China akan memungkinkan pabrika asal Silicon Valley ini untuk membangun pabrik di zona perdagangan bebas kota tersebut. Pabrik ini memungkinkan Tesla untuk memangkas biaya produksi.
Seorang juru bicara Tesla tidak memiliki komentar selain mengulangi pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan pada bulan Juni, bahwa pihaknya merencanakan untuk menentukan secara jelas rencana produksi di China pada akhir tahun. Shanghai tidak membalas permintaan untuk memberi komentar.
Pasar kendaraan listrik China- terbesar di dunia-memang sangat menjanjikan. Pemerintah China menargetkan 7 juta penjualan mobil listrik per tahun pada 2025, meningkat dari 351.000 pada tahun lalu.
Dua bulan lalu, September, Pemerintah China menginstruksikan semua pabrikan mobil yang telah beroperasi di China untuk mulai memproduksi mobil listrik pada 2019. Negara ini juga mewacanakan untuk melarang produksi mobil berbahan bakar konvensional.
Baca Juga
Tanpa Mitra Lokal
Adapun Tesla berhasil membangun pabrik tanpa mitra lokal karena pemerintah China membuat zona perdagangan bebas untuk produsen mobil listrik. Zona pertama dibentuk di Shanghai pada 2013, dan sejak saat ini menyetujui sekitar 10 wilayah lainnya.
Di bawah peraturan saat ini, mobil Tesla yang dibangun di zona perdagangan bebas masih akan dihitung sebagai kendaraan impor dan dikenakan tarif. Analis otomotif di Shanghai meragukan Pemerintah China memiliki insentif untuk memberikan perlakuan khusus Tesla.
"Apapun kesepakatan yang didapat Tesla, yang lain juga menginginkannya," Bill Russo, chief executive Automobility, konsultan berbasis di Shanghai dan seorang mantan eksekutif Chrysler, seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (31/10/2017).
Kendati demikian, pembangunan pabrik di Cina tetap memberikan keuntungan bagi Tesla. Sebab kendaraan akan dekat dengan rantai pasokan di Negara Tirai Bambu itu dan bisa menurunkan biaya produksi.