Bisnis.com, NAGOYA -- Toyota Motor Corp tengah mempertimbangkan untuk memulai produksi massal mobil listrik di Cina pada awal 2019 mendatang. Ini untuk memenuhi permintaan pemerintah Cina terhadap kebutuhan mobil listrik di negara tersebut.
Sumber yang mengatahui masalah tersebut mengatakan permintaan pemerintah Cina agar produsen otomotif di negara itu memproduksi kendaraan dengan emisi nol persen sesuai dengan rencana awal Toyota yang akan memproduksi kendaraan listrik skala besar pada 2020.Ini untuk memenuhi regulasi internasional terkait kewajiban emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Pemerintah Cina mewajibkan mulai tahun 2018, sebesar 8 persen kendaraan yang dijual pabrikan harus berupa mobil listrik. Hingga tahun 2025, pabrikan yang memproduksi mobil, sekitar seperlimanya harus berupa kendaraan bertenaga listrik baik full electric maupun plug in hybrid.
Peraturan ini juga mewajibkan pabrikan yang gagal memenuhi target 8 persen harus membayar denda kepada pabrikan pesaing yang berhasil mencapai atau bahkan mampu melebihi target yang ditentukan tersebut.
Seperti dilansir dari Bangkok Post, Sabtu 22 Juli 2017, tahun lalu, Toyota telah membentuk divisi baru yang khusus untuk mengembangkan dan memproduksi mobil listrik. Divisi baru tersebut langsung di bawah pimpinan bos Toyota, Akio Toyoda. Ini menunjukkan keseriusan Toyota untuk menjadi pemain utama di kendaraan listrik.
Seorang eksekutif Toyota menyebutkan bahwa masuknya Toyota ke pasar kendaraan listrik di Cina merupakan keputusan yang tepat di tengah para pesaing yang banyak berpikir untuk masuk ke Negeri Tirai Bambu tersebut di tengah ketatnya aturan tentang kendaraan listrik.
Baca Juga
Toyota akan memproduksi mobil listrik sport small crossover, CH-R di Cina pada tahun depan.
Sebelumnya sejumlah pabrikan mobil global mengajukan surat keberatan kepada pemerintah Cina terkait kebijakan kewajiban kuota penjualan mobil listrik bila mereka ingin memasarkan produknya di negara itu.
Dalam surat yang salinannya diterima Reuters disebutkan bahwa pabrikan global meminta pemerintah Cina bersikap lebih lunak dalam regulasi di industri mobil listrik. Sebab persyaratan tersebut sangat memberatkan produsen mobil global, demikian bunyi surat itu seperti dilansir dari Auto News, Kamis 14 Juli 2017.