Bisnis.com, JAKARTA -- Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik AS keluar dari Perjanjian Paris ternyata dapat berdampak pada industri otomotif dunia.
Presiden German Automotive Industry Association (VDA) Matthias Wissmann mengatakan Eropa perlu mengkaji kembali standar lingkungannya untuk tetap kompetitif.
“Keputusan AS membuat Eropa harus memfasilitasi efisiensi biaya dan kebijakan iklim yang ekonomis untuk tetap bisa kompetitif di tingkat internasional,” papar dia dalam pernyataan resmi seperti dilansir oleh Reuters, Jumat (2/6/2017) waktu setempat.
Wissmann menyatakan, posisi industri otomotif Eropa yang bisa berkompetisi menjadi syarat suksesnya perlindungan iklim. Dia menilai korelasi ini seringkali tak dianggap penting.
Menurut VDA, tarif listrik dan energi di Jerman lebih tinggi dibandingkan AS. Hal ini menjadi kelemahan bagi industri Jerman.
VDA di antaranya beranggotakan BMW, Volkswagen, dan Daimler. Pernyataan VDA dikeluarkan setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan tidak ada jalan untuk mundur dari Perjanjian Paris yang disepakati oleh 195 negara pada 2015.
Baca Juga
Jerman merupakan salah satu negara yang sangat keras mendorong pemangkasan emisi karbon yang dapat mengakibatkan perubahan iklim.