Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja Nissan Motor Co., Ltd tertolong oleh pasar otomotif di Amerika Serikat (AS), China, dan Eropa barat. Ketiga pasar tersebut berhasil mengimbangi dampat valuta asing dan pelemahan di pasar negara berkembang.
Berdasarkan keterangan resmi dari Nissan Motor Co., Ltd capaian labat usaha di tahun fiskal 2016 (April 2016—Maret 2017) dibandingkan periode sebelumnya turun 6,4% dari 793,3 milyar yen menjadi 742,2 miliar yen. Sementara itu, pendapatan bersih turun 3,9% dari 12,18 triliun yen menjadi 11,72 trilun yen.
“Tahun fiskal 2016, Nissan Global membukukan penjualan sebesar 5,63 juta unit,” dikutip dari keterangan resmi PT Nissan Motor Indonesia yang diterima Bisnis, Minggu (14/5/2017).
Di AS, penjualan Nissan naik 4,2% menjadi 1,58 juta unit dengan pangsa pasar 9,0%. Hal ini berkat kontribusi penjualanSUV (sport utility vehicle) crossover Nissan Rogue dan sedan Nissan Altima.
Penjualan Nissan di China, yang dilaporkan berdasarkan basis tahun kalender, naik 8,4% menjadi 1,35 juta unit dengan pangsa pasar 5,0%. Di Eropa, tidak termasuk Rusia, penjualan Nissan naik 7,2% menjadi 683.000 unit, yang menghasilkan pangsa pasar 3,8%. Kendaraan SUV Nissan Qashqai dan pikap Nissan Navara menjadi tulang punggung.
Kinerja Nissan di pasar utama ini membantu mengimbangi kondisi menantang di pasar Jepang, akibat penghentian sementara penjualan mobil Kei di paruh pertama. Di pasar lain, termasuk Asia dan Oceania, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, penjualan Nissan mengalami penurunan sebesar 3,3% menjadi 808.000 unit
Nissan menargetkan untuk menjual 5,83 juta unit pada tahun fiskal 2017. Model-model teranyar yang baru diluncurkan, termasuk Nissan Micra, Armada, Kicks, serta Note e- Power dan Serena di Jepang, diharapkan dapat berkontribusi terhadap volume penjualan.