Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOLT Pacu Penjualan Komponen Mobil

PT Garuda Metalindo Tbk. atau BOLT bakal menggenjot produksi komponen mobil seiring permintaan yang menanjak.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Metalindo Tbk. atau BOLT bakal menggenjot produksi komponen mobil seiring permintaan yang menanjak.

Pada tahun lalu, BOLT mencatatkan pertumbuhan kinerja keseluruhan pada tahun lalu. BOLT mengemas angka penjualan sebesar Rp888,94 miliar selama 2016, naik 3,52% dibandingkan Rp858,65 miliar pada tahun sebelumnya.

Alhasil, perusahaan menorehkan pertumbuhan digit ganda dari sisi laba bersih. Selama 2016, nilai laba bersih BOLTmencapai Rp108,48 miliar, tumbuh 11,05% dibandingkan Rp97,68 miliar pada periode 2015.

Dari sisi fundamental, BOLT mengalami pertumbuhan di unit produksi sukucadang mobil. Dari unit usaha tersebut, BOLTmencatatkan penjualan sebesar Rp78,79 miliar, menguat 16,77% dibandingkan Rp67,47 miliar selama 2015.

Meski demikian, penghasilan terbesar perusahaan masih berasal dari penjualan sukucadang sepeda motor. Selama tahun lalu, BOLT berhasil melego sukucadang motor senilai Rp558,26 miliar, minus 1,24% dibandingkan Rp565,31 miliar sepanjang 2015.

Direktur Komersial PT Garuda Metalindo Tbk. Ervin Wijaya mengamini pada tahun lalu, produk sukucadang sepeda motor mengalami pelemahan seiring dengan pasar roda dua domestik yang amblas. Beruntungnya, perusahaan bisa menggarap permintaan sukucadang roda empat yang melahirkan banyak model anyar.

Dengan pertimbangan tersebut, maka BOLT ke depan lebih menggenjot ekspansi untuk memproduksi sukucadang roda empat. Apalagi, kata Ervin, selama ini produk sukucadang keluaran BOLT digunakan mayoritas oleh pabrikan.

Ervin mengungkapkan perusahaan akan memperbesar produk sukucadang roda empat dengan mendatangkan mesin produksi baru pada tahun ini. Sayang, dia belum mau mengungkapkan besaran investasi maupun belanja modal yang akan digelontorkan pada periode 2017.

“Kami bersiap menyongsong pasar mobil pada 2020 yang diperkirakan mencapai 2 juta unit,” kata Ervin, Kamis (23/3/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper