Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI: Gaikindo Yakin Penjualan Mobil Tak Terpengaruh

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan kebijakan penghematan konsumsi bahan bakar bersubsidi tidak berdampak besar terhadap tingkat penjualan mobil.
  Sebuah pameran mobil. Gaikindo yakin isu penghematan BBM tidak ganggu penjualan mobil. /
Sebuah pameran mobil. Gaikindo yakin isu penghematan BBM tidak ganggu penjualan mobil. /

Bisnis.com, JAKARTA-  Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan kebijakan penghematan konsumsi bahan bakar bersubsidi tidak berdampak besar terhadap tingkat penjualan mobil.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan pelaksanaan kebijakan penghematan bahan bakar melalui mekanisme pembatasan pembelian solar dan premium, hanya sedikit berpengaruh terhadap minat kepemilikan mobil pribadi. Sebab, katanya, penopang utama tingkat penjualan mobil ialah meningkatnya pendapatan masyarakat.

“Dampaknya hanya sementara, sedangkan masyarakat tetap mencari mobil baru. Mereka akan menghitung ulang pengeluarannya, namun tetap dapat membeli mobil, karena terdapat kecenderungan kenaikan pendapatan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (10/8/2014).

Dia mengatakan mayoritas pelaku industri otomotif mendukung kebijakan pembatasan premium dan solar. Menurutnya, sudah saatnya konsumen produk otomotif untuk tidak tergantung kepada bahan bakar subsidi.

“Seharusnya seperti itu [tidak gunakan bahan bakar subsidi], karena hanya untuk kendaraan umum, karena total subsidi bahan bakar inipun telah menyusahkan anggaran negara,” tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan untuk saat ini industri otomotif telah menghadirkan berbagai teknologi irit bahan bakar. Setidaknya, tambah Jongkie, masyarakat bisa memangkas pengeluaran bahan bakar dengan membeli produk-produk tersebut.

“Pilihannya ada LCGC [low cost green car] yang memang dimaksudkan untuk menghemat bahan bakar, serta mobil-mobil dengan teknologi irit yang belakangan banyak bermunculan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper