Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hino Ungkap Biang Kerok Anjloknya Penjualan Truk pada Awal Tahun

PT Hino Motors Sales Indonesia mengungkapkan penyebab lesunya penjualan kendaraan niaga seperti truk pada awal tahun ini.
Hino New Generation Ranger FL 235 JW 6x2. /Hino Motors
Hino New Generation Ranger FL 235 JW 6x2. /Hino Motors

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menyebut cuaca buruk menjadi salah satu penyebab lesunya penjualan kendaraan niaga seperti truk pada awal tahun ini.

Chief Operating Officer HMSI Santiko Wardoyo mengatakan, cuaca yang tidak mendukung sejak akhir 2023 hingga saat ini menyebabkan konsumen juga kesulitan melakukan kegiatan usahanya.

Dia mencontohkan, pada akhir 2023, cuaca begitu panas sehingga terjadi kekeringan yang berdampak terhadap sektor perkebunan seperti sawit. Sementara pada awal tahun ini, derasnya hujan membuat operasional sawit maupun tambang juga terhambat.

“Akhir tahun lalu saya kunjungan ke Jambi, Sumatra melihat sungai pada kering, sekarang banjir. Sektor plantation begitu banjir tidak bisa kerja dan tambang juga,” katanya di Jakarta dikutip Selasa (26/3/2024).

Faktor lain yang membuat penjualan truk lesu adalah momentum bulan puasa dan Lebaran yang menyebabkan kegiatan operasional belum maksimal. Sementara itu, pelaku usaha juga masih wait and see untuk melihat arah kebijakan pasca-Pemilu 2024.

Di satu sisi, dia menyebut kuota pertambangan melalui rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) dari awalnya 700 badan usaha menjadi sekitar 900 badan usaha menjadi angin segar untuk penjualan truk.

Selain itu, sektor infrastruktur yang berjalan seperti adanya pembangunan seperti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga masih menjadi sinyal positif untuk penjualan truk tahun ini.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan truk secara retail mencapai 10.373 unit pada Januari-Februari 2024, turun 33% dari 15.589 unit bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Secara terperinci, truk ringan mencapai 7.209 unit, truk ukuran sedang sebanyak 949 unit, sedangkan truk berat 2.215 unit. Adapun, masing-masing mengalami penurunan 33%, 23%, dan 38% secara year-on-year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper