Bisnis.com, JAKARTA — Bulan Juni hingga Agustus merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Namun, musim kemarau kali ini cukup unik karena berpotensi turun hujan. Hal ini pun menyebabkan ketidakstabilan suhu yang naik dan turun.
Bagi pemilik kendaraan, situasi ini dapat meningkatkan risiko kerusakan kendaraan, khususnya bagian ban yang mengalami kontak langsung pada jalanan.
Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PCR Radial Tire PT Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan bahwa pengendara harus cermat.
“Saat cuaca panas, temperatur aspal akan naik, ini meningkatkan risiko ban overheat lebih cepat sehingga ban bisa rusak. Sementara, saat hujan, suhu akan turun dan mengakibatkan turunnya tekanan udara pada ban,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya, di tengah cuaca tersebut, konstruksi ban bisa rapuh saat digunakan. Selain itu, ban yang melaju di aspal basah bisa mengalami hydroplaning, sehingga tidak mampu menepis genangan air. Ini bisa membuat ban tergelincir keluar dari jalur.
Untuk mengantisipasi hal ini, berikut sejumlah tips menurut Hankook Tire:
- Pertahankan cara mengemudi yang baik dengan tidak mengemudi terlalu cepat, tidak melakukan kemudi tikungan (cornering) berlebihan, dan mengurangi frekuensi rem mendadak.
- Cek tekanan angin ban secara berkala minimal 10 hari sekali dengan tekanan ideal berkisar dari 30-35 psi pada setiap ban. Penting untuk mengisi angin ban setiap bulannya agar ban dapat dipakai lebih lama, dan ganti ban jika atau mulai aus.
- Kelola batasan muatan kendaraan, karena ban memiliki batasan muatannya masing-masing. Sebab, semakin tinggi beban, ban akan menghambat putaran fisik lebih keras ketika bergerak dan menciptakan kondisi overload pada kendaraan. Ini dapat mengakibatkan panas berlebihan sehingga mampu merusak bentuk dan durabilitas ban.
- Pilih ban yang cocok dengan kondisi cuaca keberadaan Anda dan medan yang akan ditempuh. Semisal, gunakanlah ban musim panas (summer) yang menjanjikan level cengkraman yang handal di jalanan baik basah maupun kering selama musim panas.
Selain itu ada ban semua musim (all-season) yang memiliki kapabilitas seimbang baik secara durabilitas dan performa dalam menghadapi musim panas maupun musim hujan.