Bisnis.com, JAKARTA – PT Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia), meresmikan 11 jaringan dealer baru yang dipegang oleh PT Auto Indo Utama (AIU) untuk menggenjot penjualan, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Adapun tiga dari 11 dealer tersebut berada di Jakarta, tepatnya di Pondok Indah, Pluit, dan MT Haryono. Sisanya tersebar di Kupang, Sidoarjo, Tangerang, Makassar, Kendari, Manado, Palu, dan Gorontalo.
Managing Director of Sales Center DFSK Franz Wang mengatakan 11 dealer baru itu membuat jumlah jaringan DFSK di Indonesia saat ini menjadi 75 dealer. Jumlah itu masih akan ditambah hingga mencapai 90 dealer pada akhir 2019.
“Saat ini kami memiliki 75 jaringan dealer, 15 dealer lagi masih proses, sehingga kami akan punya 90 dealer sampai akhir tahun. Kurang lebih 55% dealer kami ada di Jawa, 20%—21% ada di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan masing-masing sekitar 12%,” katanya di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Wang menjelaskan penambahan jaringan ini merupakan bagian dari strategi DFSK untuk memperluas penetrasi pasar di Indonesia. Masuk ke pasar domestik pada 2017, katanya, DFSK masih membutuhkan waktu untuk membangun ekosistem penjualan di Indonesia.
Pada semester I/2019, DFSK baru memiliki 40 dealer di seluruh Indonesia. Dia mengatakan penambahan jaringan menjadi 75 dealer pada saat ini lebih banyak dilakukan pada paruh kedua tahun ini. Dia memastikan penambahan dealer masih akan dilakukan pada 2020.
“Ketika konsumen datang mereka harus mendapatkan pengalaman terbaik, kami memang sudah hadir sejak 2 tahun lalu, kami fokus dulu untuk membangun bangun pabrik sekitar 3 sampi 5 tahun, supaya kami yakin bahwa kami ada di jalur yang tepat,” ujarnya.
Langkah DFKS untuk melakukan perluasan jaringan dilakukan saat pasar domestik sedang melemah. Berdasarkan data Gabungan Indutri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari—September 2019 total penjualan kendaraan menurun 12,03% secara tahunan.
Kendati demikian, Presiden Direktur AIU Andee Yoestong mengatakan pihaknya optimistis DFSK mampu bersaing di tengah pasar domestik yang melemah. Pabrikan asal China ini dinilai memiliki daya saing yang cukup baik dari sisi harga.