Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertambangan Batu Bara Lesu, Pasar Truk Eropa Menciut

Dengan kondisi saat ini sulit mencapai perkiraan target penjualan truk-truk pabrikan Eropa yang ditargetkan mencapai 2.000 unit pada tahun ini.
ilustrasi/VOLVO
ilustrasi/VOLVO

Bisnis.com, JAKARTA – Kelesuan sektor pertambangan batu bara turut membuat penjualan truk dan alat berat tertekan. Hal ini membuat pelaku usaha mulai menyasar segmen bisnis lain.

Presiden Direktur PT Indotruck Utama—Agen Pemegang Merek (APM) Volvo Truck—Bambang Prijono menuturkan, dengan kondisi saat ini sulit mencapai perkiraan target penjualan truk-truk pabrikan Eropa yang mencapai 2.000 unit pada tahun ini.

“Total perkiraan 2.000 unit untuk market truk Eropa yang kategori lima ya, pada tahun ini. Sejauh ini menurut saya tidak akan sampai 2.000 sih, karena sebagian besar sekitar 90% itu masuk ke sektor batu bara yang harganya sedang turun, sehingga demand-nya otomatis turun juga,” katanya, Selasa (18/9/2019)

Dia menuturkan, hingga Agustus, realisasi penjualan baru mencapai 1.200 unit secara industri. Dengan kondisi itu, dia memperkirakan realisasi penjualan truk Eropa hingga akhir tahun hanya akan mencapai kisaran 1.500—1.800 unit, menurun dari penjualan tahun lalu sekitar 2.400 unit.

Sampai dengan Agustus, dia mengklaim bahwa Volvo masih memimpin penjualan pada segmen itu. Total penjualan diperkirakan mencapai 350 unit. Bambang mengatakan, model FH 610 menjadi salah satu andalan di pasar Indonesia.

Penurunan penjualan juga terjadi pada segmen alat berat. Bambang mengatakan, penjualan alat berat volvo menurun hingga 22%. Penyebabnya, sama dengan penurunan pada truk, yakni lesunya sektor pertambangan batu bara.

Kondisi ini, lanjutnya, diprediksi tidak akan berlalu dalam waktu dekat. Menurutnya, faktor ekonomi global dan makroekonomi di dalam negeri akan berperan besar menentukan perubahan tren ini.

Dia mengatakan, untuk menyiasati kondisi ini perseroan mulai menyasar segmen lain di luar pertambangan batu bara. Salah satunya dengan masuk ke segmen on road seperti logistik. Menurutnya, tren bisnis itu akan meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur jalan. Strategi lainnya adalah meningkatkan layanan purnajual.

Pimpinan Volvo Trucks Indonesia Jurn Terpstra mengatakan lesunya sektor pertambangan justru menjadi peluang. Menurutnya, dengan kondisi bisnis yang sulit, para pelaku usaha akan mencari kendaraan penunjang dengan efisiensi tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper