Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Undang Renault & Volvo Investasi Kendaraan Listrik

Pemerintah Indonesia membuka peluang bagi Renault dan Volvo untuk berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik di Tanah Air.
Proses pengisian energi mobil listrik saat peluncuran Green Energy Station (GES) Pertamina di Jakarta, Senin (10/12/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Proses pengisian energi mobil listrik saat peluncuran Green Energy Station (GES) Pertamina di Jakarta, Senin (10/12/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia membuka peluang bagi Renault dan Volvo untuk berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik di Tanah Air.

Dilansir Bloomberg, Rabu (10/4), Harjanto, Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, menyatakan Pemerintah telah meminta kedua raksasa otomotif itu untuk mempertimbangkan pembangunan pabrik dan unit perakitan di Indonesia yang diklaim sebagai pasar kendaraan terbesar di Asia Tenggara.

Targetnya, pada 2030 produksi kendaraan listrik di Indonesia dapat mencapai 750.000 unit, dari perkiraan total produksi kendaraan 3 juta unit pada tahun yang sama.

Harjanto menuturkan cadangan nikel yang tinggi di Indonesia menjadi keunggulan tersendiri karena akan menyokong produksi baterai kendaran listrik. Menurutnya, jika produksi baterai listrik sudah baik maka akan lebih mudah untuk menarik investor kendaran listrik.

“Kami ingin membuat komponen di Indonesia, itu kenapa kami sekarang terus mencari produsen baterai listrik, karena Indonesia punya banyak bahan baku,” katanya.

Chief Operating Officer PT Maxindo Renault Indonesia Davy J. Tuilan mengatakan pihaknya perlu untuk melakukan studi kelayakan terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah akan berinvestasi di Indonesia.

Adapun menurut Menperin Airlangga Hartato, Hyundai Motor Co. dan Volkswagen AG telah menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di kendaraan listrik. Dia menambahkan saat ini konsorsium perusahaan China dan Indonesia juga sudah memulai mendirikan pabrik baterai listrik.

Presiden Joko Widodo sendiri telah menyatakan bakal memberikan insentif pajak terhadap investasi asing di bidang kendaraan listrik. Apalagi saat ini Pemerintah juga gencar mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta impor minyak. Langkah ini diharapkan dapat menghemat anggaran hingga Rp798 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper