Bisnis.com, JAKARTA – Pikap DFSK Super Cab terjual 608 unit sepanjang 2018. Kendati jumlah tersebut tergolong kecil bila dibandingkan dengan kompetitor, sang agen pemegang merek, PT Sokonindo Automobile tetap yakin produknya memiliki keunggulan yang menjadi daya tarik konsumen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menuntukkan dari jumlah tersebut, Super Cab hanya mendapatkan 0,42% dari pasar pikap yang mencapai 143.473 unit.
Meski tergolong kecil, Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Franz Wang tetap optimistis bahwa kendaraan niaga DFSK itu akan terus berkembang karena memiliki keunggulan tersendiri.
“Kami membawa Super Cab ke Indonesia dengan tujuan turut mengembangkan sektor niaga Indonesia. Melalui studi komprehensif kami menyadari bahwa konsumen menginginkan pikap dengan mesin yang kuat dengan daya angkut yang besar, termasuk 3 tempat duduk di kabin,” ujarnya kepada Bisnis di Depok, Senin (11/3/2019).
Selain itu, Super Cab tersaji dalam dua jenis mesin yakni mesin 1.500 CC dengan bahan bakar bensin dan mesin 1.300 CC diesel. Kelebihan dari mesin berbahan bakar bensin adalah konsumsi bahan bakar yang minim tetapi bertenaga kuat. Sedangkan, model dengan mesin diesel menggunakan Fiat Technology yang telah terbukti keandalannya.
Walaupun memiliki banyak kelebihan, DFSK harus bekerja lebih keras bila ingin mengejar ketertinggalan jumlah penjualan dari para kompetitornya.
Data Gaikindo menunjukkan pasar pikap masih dikuasai oleh Suzuki dengan total penjualan 54.942 unit atau menguasai sekitar 38,29% pasar. Kemudian disusul Daihatsu dengan penjualan 42.534 unit atau menguasai 29,65% pasar. Sedangkan Mitsubishi berada di posisi ke-3 dengan penjualan 36.468 unit atau menguasai 25,42% pasar.